Part 37

2K 67 0
                                    

Setelah berbincang cukup lama, Felice memutuskan untuk pulang lebih dulu.

"Bas i think i have to go back. i have meeting at 2" izin Felice.

Sebastian melirik jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00."

"okay. take care and see ya next time" ucap Sebastian.

Sebelum pergi Felice sempat menoleh kearah Shania dan tersenyum pamit kepadanya. Wanita itu lagi-lagi menunjukkan senyuman penuh arti kepada Felice.

Flashback on

"aku ke toilet bentar ya" kata Sebastian lalu ia berjalan pergi dari meja.

Shania membuka mulut untuk memulai percakapan.

"kamu dekat ya sama sebastian? tanyanya.

"engga. biasa aja" balas Felice singkat.

"aku dengar Sebastian pernah deketin kamu?"

Felice menatap Shania sebentar.

"kenapa?"

"gak papa"

Felice melirik ke arah Shania dimana pada saat itu wanita itu sedang tersenyum penuh arti.

Flashback off

Felice tak tahu apa arti dibalik senyuman itu. Apakah Shania tidak suka dengan dirinya? Tapi kalau iya, kenapa? Apakah karena Sebastian pernah mencoba untuk mendekatinya? Felice akan mencari tahu nanti.

-----

Felice berjalan melewati meja sekretarisnya. Disaat ia melewatinya, sekretarisnya memanggilanya.

"miss, mr.Adhitama is in your room"

Felice tak menjawab sekretarisnya itu. Ia malah melihat jamnya. Masih ada 10 menit sebelum meeting dimulai.

Felice pun berjalan masuk ke ruangannya. Saat ia membuka pintu, ia melihat Adhitama sedang terduduk di sofa dan memainkan handphonenye.

Felice meletakkan tasnya terlebih dahulu lalu ia menyapa Adhitama.

"hai Felice"

"whatsup?" tanya Felice tanpa membalas sapaan Adhitama.

"take it easy girl" balas lelaki itu.

Felice diam menunggu kata-kata selanjutnya yang akan dikeluarkan dari bibir lelaki itu. Sekitar 3 menit mereka saling bertatapan tak ada satu pun yang memulai percakapan. Felice menaikkan alisnya sebelah memberi isyarat kepada Adhitama.

"so how's it?" akhirnya Adhitama membuka mulutnya.

"what?" tanya Felice pura-pura bodoh.

"take it or leave it?"

Felice masih diam pura-pura tak mengerti.

"about the matchmaking" jelas Adhitama.

Felice tersenyum miring.

"you think?" tanya Felice balik.

"i dont know"

"before i answer you, i will ask you back. take it or leave it?"

Adhitama tersenyum sebelum menjawab.

"take it" ucapnya dengan santai.

Felice terlihat kagum dibuatnya. Ia tertawa lepas lalu kembali pada wajah datarnya.

"why?" tanya Felice meminta alasan.

"its your turn to answer"

"you know it's not about family. this matchmaking is about M&A. dont you know that?"

"ofcoure i know miss Felice"

"then why?" tanya Felice lagi.

"i dont need to give you my reasons. Just answer it miss Felice"

Felice merasa seperti Adhitama memaksa untuk dirinya menjawab tentang perjodohan ini.

Apakah ia harus menerima perjodohan ini?

Setelah berpikir 15 menit akhirnya ia telah membuat keputusannya.

"okay. i'll take it"

Adhitama terlihat senyum bahagia.

"but dont happy about it. I'll take it but no hard feelings"

"can you?"

"okay. lets make it" ucap Adhitama akhirnya setuju dengan Felice.

Dalam hati Adhitama merasa senang karena dengan Felice menerimanya, akan semakin besar kemungkinan untuk Felice luluh kepadanya meskipun ia tahu Felice sudah mempunyai kekasih.

Melihat Adhitama yang masih duduk tenang di sofanya, Felice membuka mulutnya.

"what else?"

Adhitama yang ditanya tidak menjawab melainkan menatap Felice tersenyum.

"if no more, i still got meeting after this" Felice akhirnya harus berbohong agar lelaki di depannya ini bisa meninggalkan ruanganya.

"okay. I'll go" Adhitama berdiri dan berjalan menuju pintu.

Felice mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba lelaki itu berhenti dan berputar menghadap Felice. Felice terkejut. Adhitama mendekatkan wajahnya ke wajah Felice dengan senyuman nakalnya. Felice masih diam di tempatnya. Ia tahu Adhitama tak akan berani berbuat yang aneh-aneh terhadapnya. Adhitama lalu menggeser kepalanya sedikit sehingga lebih dekat degan telinga Felice.

"laters baby" bisik lelaki itu.

Felice tidak merespon ucapannya. Ia malah membuka pintu untuk mempersilahkan Adhitama keluar dari ruangannya.

Setelah Adhitama keluar dari ruangannya, ia mendudukkan bokongnya di sofa dan menghela napasnya. Sekarang ia sudah menerima perjodohan ini. Apalagi yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana hubungannya dengan Alister.

Daripada pusing memikirkan perjodohan, Felice lebih memilih untuk menyelesaikkan pekerjaannya semua dan ia bisa lebih cepat pulang dan beristirahat. Badannya serasa mau patah dan otaknya serasa mau meledak.





Ayeee 3 part up gengssss

Jangan lupa vote yaa!!!

NB: M&A = Mergers & Acquisition

MY SAVIOR BILLIOANIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang