Please

8.3K 299 2
                                    

Setelah cukup lama Alister memeluk Felice akhirnya ia melepaskan pelukannya. Felice yang dipeluk secara tiba-tiba ditambah ia melihat raut cemas dalam wajah Alister membuatnya kebingungan.

"babe are you okay?" tanya Felice sambil memegang bahu Alister.

"I'm okay" jawab Alister sambil mencium kening Felice.

"duduk dulu. tenangin diri kamu" Felice menenangkan Alister karena ia terlihat sangat panik.

"kamu kenapa? tanya Felice lagi.

"aku gapapa. aku cuma kangen sama kamu. Aku khawatir sama kamu"

Memang sebenarnya tidak ada apapun yang terjadi dengan Alister. Namun Alister saja yang suka bertingkah berlebihan. Felice pikir ada sesuatu yang menimpa Alister hingga lelaki itu bisa terlihat sangat panik karena ia merasa dirinya baik-baik saja.

Alister merasa sudah cukup tenang sekarang. Ia memanggil pelayan untuk memesan secangkir kopi.

"one cup of coffee please"

Setelah menerima pesanan, pelayan tersebut berbalik arah dan kembali ke tempatnya.

Felice membuka mulut untuk memulai percakapan. Ia akan menanyakan semua yang ada di dalam otaknya selama lelaki didepannya ini menghilang tanpa kabar secara tiba-tiba. Alister menatap Felice lekat-lekat.

"kamu kemana aja selama ini? kenapa tiba-tiba ngilang tanpa kabar?" tanya Felice to the point.

Alister menatap Felice sejenak sebelum menjawabnya.

"babe aku mau minta maaf karena udah ninggalin kamu secara tiba-tiba. Aku mau minta maaf udah gak kabarin kamu. Aku tau aku salah. aku minta maaf" ucap Alister dengan wajah bersalah.

"iya aku tau tapi kamu kemana beberapa hari kemarin? kamu kira aku ga khawatir ga stress nyariin kamu? kamu kira aku bisa dengan tenangnya duduk ngerjain kerjaan aku? kamu ngilang tiba-tiba tanpa kabar. aku telepon kamu, ga kamu angkat. aku chat kamu, ga kamu balas. Bahkan kamu baca aja engga"

"maafin aku babe. Aku selama beberapa hari kemarin sibuk. Aku harus ke Barcelona untuk konferensi pers setelah itu aku harus ke Italy. Habis dari Italy aku harus ke Budapest untuk ketemu client" Alister mencoba menjelaskan semuanya kepada Felice.

"okay kalau kamu sibuk. Tapi apa kamu gak bisa kabari aku? sesibuk itu sampai kamu ga bisa megang hp buat kabari aku bentar? ngebalas aku aja sampai ga bisa? sebenarnya kamu anggap aku apa sih? semua suka-suka kamu. sebenarnya prioritas kamu itu aku apa pekerjaan?" Felice mulai merasa emosi karena alasan yang diberikan Alister dianggap tidak masuk akal.

"iya aku minta maaf udah gak kabari kamu. Aku minta maaf udah ngilang tiba-tiba. Tapi memang selama beberapa hari kemarin aku ga megang hp babe. Kalau kamu tanya aku kamu prioritas aku apa bukan, selama ini kamu kira aku ga peduli sama kamu? you and my job, both of you are my priority. Aku ga bisa milih diantara kalian berdua. karena aku kerja keras selama ini itu untuk masa depan kita"

Felice hendak menjawab Alister tetapi lelaki itu memotongnya.

"asal kamu tau selama ini meskipun aku gak sama kamu. aku gak tinggal di Seattle. Aku sibuk. semua itu aku lakuin buat kamu. Aku kerja keras demi kamu. selama aku tinggal di New York, aku membayar mata-mata untuk memantau kamu. Disaat aku tau kamu akan dijodohkan oleh papa mama kamu, kamu gak tau kan kalau aku hancur banget? aku ngerasa semua yang sudah aku lakuin itu sia-sia. Sampai akhirnya aku memilih untuk pindah ke Seattle dan deketin kamu lagi. Dont leave me babe. please. I just can't see you being with someone else. it hurts me a lot. please dont leave me. aku minta maaf" Alister memohon dengan sambil memegang kedua tangan Felice. Alister benar-benar tidak ingin kehilangan Felice lagi.

"okay aku maafin kamu. Tapi please jangan ngilang tanpa kabar lagi. Kalau kamu sibuk juga ngabari aku at least balas aku. Kamu balas aku singkat juga gapapa. I'm okay with it selama kamu ga ngilang lagi"

"thankyou babe udah maafin aku. I love you" Alister mencium tangan Felice."I love you too" balas Felice sambil tersenyum kepada Alister.

Memang sepasrah itulah Felice jika sudah berhubungan dengan Alister. Ia bahkan tidak masalah pesannya dibalas singkat oleh lelaki itu asal pesannya dibalas. Selama ia masih bisa berdekatan dan tidak kehilangan Alister, ia tidak masalah.

MY SAVIOR BILLIOANIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang