Perjumpaan

5K 201 6
                                    

*
*
♡Menguntai Senja Reborn♡
(Ali Prilly)
part1
*
*

Senja itu baginya selalu memerah darah dan sangat-sangat menakutkan untuknya, hal itu pula yang membuat Ali Senjaya, laki-laki yang kerap di panggil Ali atau Ali Baba Sengklek oleh sang kekasihnya Nichola Alprillya. Merasa tertarik untuk memiliki Prilly, selain ia memang sudah jatuh cinta sejak pandangan pertama, Ali juga ingin membuktikan bahwa senja tak seperti yang ia takutkan.

Rasa takut Prilly terhadap senja berawal saat sore dimana kecelakaan menimpa ia dan sang papa, dan dihari itu lah papanya meninggalkannya untuk selama-lamanya. Di ujung jurang, mentari yang mulai turun menampakkan warna kuning kemerah-merahan, seperti darah yang saat itu menutupi wajah papanya.

Prilly selalu merasakan seluruh tubuhnya akan di jalari rasa takut yang berlebihan, dan imajinasi darah yang mengalir di sekelilingnya, itu yang ia rasakan jika melihat senja.

Terkadang ia bisa bernapas lega saat langit sore tidak berwarna kekuningan, ia menyadari sangat jarang ia bertemu akan hal itu, maka dari itu ia tak pernah berada diluar rumah di bawah jam lima sore. Ia akan buru-buru menutup pintu, jendela, dan gorden tebalnya agar bisa membuatnya lebih tenang.

Ali dan Prilly baru saja berpacaran beberapa minggu kemarin, semua berawal dari kepindahan Prilly ke Universitas Garuda, Jakarta. Ia baru saja datang dari Malaysia.

Suatu sore, hari pertama kepindahnya ke Universitas Garuda, ia teledor dan tak menyadari jika sudah sedari tadi harusnya ia pulang. Prilly meringkut tubuhnya di ujung kelas, tubuhnya gemetar dan keringat dingin mengucur deras dari dahi, membasahi wajahnya. Matanya terpejam rekat, menahan ketakutan dan imajinasinya.

Seorang laki-laki dengan santainya melewati lorong kampus, satu alisnya terangkat tinggi saat mendapati seorang gadis yang terlihat sedang bersembunyi di balik satu pintu.

Pelan-pelan ia hanturkan langkahnya mendekati perempuan yang tak ia kenali itu.

"Loe kenapa, kok sembunyi..?" tanya laki-laki itu jengah.

Perempuan itu menoleh cepat, dan memamerkan wajahnya yang sudah pucat pasi dan di basahi keringat.

Ali tertegun, diam menatap mata hazel yang bulat, dalam hati ia memuji begitu indahnya mata itu.

"Mau ngebantuin gue? " Ali mengangguk tanpa aba-aba saat perempuan bermata hazel itu bertanya dengan nada memohonnya. "bawa gue keluar dari kampus,.." pintanya.

"Ayo.." ajak Ali mengulurkan tangannya pada Prilly "akan aku antar kemana kamu mau..?" Ucapnya ceplos.

"Tunggu..." cegat Prilly saat tubuhnya hendak diangkat Ali, ia merogoh isi tasnya dan mengambil sebuah kain yang lumayan panjang. Ali hanya menatap perempuan itu datar sekaligus bingung.

"Untuk apa..?"

Bukannya menjawab Prilly justru sibuk sendiri, melipat kain itu dalam bentuk panjang, dan seketika alis Ali kembali terangkat saat Prilly menutup matanya dengan kain itu.

"Apa yang loe lakuin, gimana loe jalan kalau mata loe, loe tutupin.." omel Ali, bingung.

"Mau bantu kan..?" Gugat Prilly menghadap ke arah Ali, meski itu sebenarnya tidak benar-benar saling berhadapan, tubuh Prillh sesungguhnya menyerong dari Ali.

Ali menggeleng tak paham, di raihnya tangan Prilly dan perlahan mulai menuntun langkah Prilly.

Hingga keduanya sampai di pangkal tangga.

"STOP.." pekik Ali saat Prilly hendak menghanturkan langkahnya di tangga "loe bakalan masuk rumah sakit nih kalau kayak gini.." desahnya malas.

"Memangnya kenapa..?" Gugat Prilly bingung, mematung di tempat.

Menguntai Senja Reborn.✔ (Lengkap Dan Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang