*
*
♡Menguntai Senja Rebron♡
(Ali Prilly)
part4
*
*Ali menegakkan badannya, sudah sejak yang lain meninggalkannya di taman kota setelah penyerangan Danur dan antek-anteknya, kini Ali duduk diam di kursi besi dengan seputung rokok yang sesekali di sesapnya ke bibir dan di hisapnya perlahan, kepulan asap dari benda beracun itu mengepul di udara saat Ali menghembusnya asal.
Cukup lama ia sendiri disana, kini putung rokok itu telah habis terhisap, tinggal manik mata hitam, menatap lekat kelangit yang bertaburkan gemerlap bintang di dasar langit yang hitam kelam.
"Kenapa suruh aku kesini.." suara gadis itu membuyarkan lamunan Ali, namun ia tetap menatap ke langit.
Tak ada jawaban dari Ali, gadis itu membungkukkan tubuhnya memperhatikan wajahnya Ali yang begitu khusuk menatap langit.
"Duduk.." gumam Ali menarik tangan Prilly, hingga sang pacar terduduk di sampingnya.
Prilly menjengkit saat tubuhnya tertarik. "Ngak bisa apa santai dikit.." gerutunya sembari membenarkan posisi duduk.
"Ia maaf,," ucap Ali beralih menatap gadis yang sudah manyun menatapnya.
"Sebenarnya minta aku ke sini ngapain..?" Prilly bertanya dengan tak sabaran, pasalnya dengan sangat memaksa Ali memintanya untuk datang.
"Kangen.." sahut Ali datar
"Terus.." mata Prilly mendelik, seakan kata rindu tak begitu membuatnya terkejut sama sekali.
Ali menghela napas pelan "tadi siang aku kan udah bilang mau liat senyum kamu malam ini.." lanjutnya
Prilly mendesis kesal, tangan melintir pinggang Ali.
"Awww..." laki-laki itu meringis kesakitan.
Prilly menaut alisnya "Lebai baget sih.. cuma di cubit juga.." cibirnya
Ali menyeringai "yang kamu cubit bekas luka aku.."
Prilly menarik tangannya cepat "kamu habis berantem,," ucapnya, Prilly menarik ujung baju kemaja Ali keatas memperlihatkan daratan putih sisfek pinggang Ali.
Bukan itu yang menjadi pusat perhatian Prilly, tetapi bekas sayatan yang tak begitu dalam dan masih ada sisa darah yang mengering melumuri sayatan itu, meski pun bekas itu tak terlalu lebar namun tetap saja bagi Prilly itu adalah sebuah luka."Aku ngak apa-apa kok.." kata Ali menarik tangan Prilly yang masih menyingkap kemejanya.
"Ngak apa-apa gimana..? Itu masih berdarah, kalau infeksi gimana..?" Oceh Prilly, tanpa ia sadari kini wajahnya menampilkan kehawatiran.
"Ngak akan.." jawab Ali santai.
Prilly menjitak kepala Ali "bandel.." celtuknya kesal.
Bukannya marah Ali justru tertawa geli, se umur hidupnya baru kali ini ada yang berani menjitaknya, tanpa permisi lagi. Bahkan teman-teman Ali tak ada yang berani melakukan itu, kecuali gadis yang kini duduk disampingnya.
"Ayo,, aku obatin.." ajak Prilly, saat hendak menarik tangan Ali, justru tangannya terpaku dalam genggaman tangan Ali.
"Disini aja, langit malam nya lagi indah.." ucap Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menguntai Senja Reborn.✔ (Lengkap Dan Proses Revisi)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA..!! 》》》》》 Hargai penulis dengan meng_ vote dan coment cerita yang kalian baca. Karena vote dan coment itu membuat semangat para penulis untuk melanjutkan cerita mereka. Harap di mengerti & selamat menikmati...♥ ________°☆...