Berfirasat

1.1K 115 3
                                    

*
*
♡Menguntau Senja Reborn♡
(Ali Prilly)
part40
*
*

★☆♣☆_______
_______________________

Kesibukan mulai menggeluti kehidupan Prilly dan Ali, bahkan mereka mulai jarang bertemu karena jam kuliah memang yang tak sama. Namun Prilly terus menyempatkan waktu untuk mengetahui kabar Ali, begitupun sebaliknya Ali selalu menyempatkan untuk mengingatkan Prilly jika ia tidak boleh telat makan. Prilly tak lagi khawatir, bebera bulan berlalu dan tangan Ali pun sudah membaik.

"Siang Ma," sapa Prilly saat sang mama datang ke ruangannya, ia tersenyum kecil pada nyonya Nichol.

Nyonya Nichol membalas senyum Prilly dengan lebar "siang juga, kamu tidak ada kelas jam segini sudah di kantor,?"

"Tidak, jam Prilly sudah kosong,"

Nyonya Nichol mengangguk paham, "oh ya, ini berkas yang sahamnya di tarik mundur, yang kemarin kamu minta,"

"Makasih ma," Prilly memperhatikan dengan seksama berkas yang berada dalam map merah itu, "Prilly akan ambil alih saham yang di tarik mundur itu, lagi pula tawaran perusahan alihan itu masih standar untuk di tandingkan ma, Prilly juga sudah mengontek beberapa perusahaan yang menarik saham mereka,"

Nyonya Nichol kembali mengangguk kecil, "ya sudah mama serahkan pada mu, mama mau balik ke kantor mama lagi."

"Mama udah makan,?" Nyonya Nichol mengangguk, dengan pertanyaan Prilly,

"Kamu udah makan,?"Prilly mengeringai dengan pertanyaan pernuh perhatian itu, "jangan lupa makan, tinggalkan dulu pekerjaan kamu. Atau mau mama temani makan siang,?" Tawar nyonya Nichol membuat Prilly menggeleng cepat,

"Ngak usah ma, lagian Prilly ada janji sama kolegan setengah jam lagi, sekalian makan siang," jawab Prilly santai.

"ya sudah, pokoknya kamu jangan lupa makan, jaga kesehatan kamu,"

"Pasti,"

"Mama pergi dulu," Nyonya Nichol mendekati Prilly dan mengecup pipi Prilly, itu sudah jadi kebiasaan setiap kali nyonya Nichol bertemu Prilly. Prilly pun tak sungkan lagi untuk membalas ciuman sang mama.

Banyak hal yang memang benar-benar berubah beberapa bulan ini, kini Prilly tak lagi sungkan untuk berkunjung kerumah lamanya. Ia bahkan sudah begitu akrab dengan kakak-kakaknya.

"Sebaiknya gue pergi sekarang," ujar Prilly, gadis itu menarik tas kuliahnya. Prilly tak pernah datang ke kantor dengan setelan kantor. Ia datang dengan pakaian santai, "sebaiknya gue ganti baju dulu sebelum bertemu mereka, ngak enak juga ketemu dengan pakaian ginian," Prilly mencebik, pakaian yang ia gunakan terlaku mencirikan jika ia masih anak kuliahan.

Prilly memang sudah menyiapkan pakaian untuk bertemu kolegan kerjanya, dulu pun begitu. Meski ia masih anak SMA, ia selalu mengganti penampilan saat bertemu kolegan kerjanya agar tak di anggap remeh.

Setelah memastikan semua berkas di masukkan ke dalam tas kerja, Prilly tersenyum, "saatnya kerja," ujar Prilly sesemangat mungkin, gadis itu beranjak keluar dari ruangan.

Sapaan demi sapaan menyambutnya ramah sepanjang jalan menuju keluar kantor, Prilly mulai terbiasa dengan kehidupan barunya. Di hormati dan disegani menjadi makanan hariannya.

Prilly sengaja membuat janji di restoran tak jauh dari kantornya, selain tempatnya memang bagus, lokasinya pun dekat dengan kantor.

Sesampai di restoran Prilly memesan minuman, dan beberapa makanan ringan. Perutnya yang lapar tak bisa di tunda lagi untuk di isi.

Menguntai Senja Reborn.✔ (Lengkap Dan Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang