*
*
♡Menguntai Senja Reborn♡
(Ali Prilly)
part38
---
-★☆♣☆_______
______________________Seulas senyum Prilly menampilkan deretan gigi kecilnya, gadis itu tersenyum tanpa beban. Ia menghampiri sekerumunan orang yang sudah menunggunya sejak tadi di belakang panggung.
"Maaf,! gue ngak bisa kasih piala itu buat kalian," kata Prilly dari jarak satu meter, ia menghentikan langkahnya memandangi orang-orang di hadapannya. Kekecewaan itu baru ia rasakan saat menatap mata-mata yang menaruh harap padanya.
"Apa sih Prilly, kan masih ada tahun depan," sahut Wilona sesantai mungkin.
Ali mendekati Prilly, ia tak seharusnya kecewa. Gelar The Beautiful Model itu sungguh suatu kebanggaan, apa lagi bagi seorang pemula, "aku mesti ngapain biar kamu ngak kecewa,?" Tanya Ali menyugut dagunya pada Prilly, gadis itu hanya tersenyum kecil tanpa berbicara. "Kamu ngak perlu menang kontes apapun buat jadi pemenang hati aku," kata Ali penuh rasa.
"Hemmm,," Alvaro mendeham keras membuat Ali dan Prilly menoleh padanya. "kalian pikir kami patung," cebiknya kesal, teman-teman yang lain mengangguk setuju.
Ali mengendik bahunya acuh. "Kalau kalian merasa begitu," jawabnya enteng membuat semua orang mendengus kecuali Prilly, gadis itu menjadi tertawa geli.
"Dasar," dengus Sean yang ikutan menatap Ali kesal, sesaat.
"Ya udah, acara kan udah selsai, gimana kalau seakarang kita pesta sampai pagi buat rayain gelar The Beautiful Model, itu suatu kebanggaan loh." seru Sean seketika berubah sumeringah, ia menatap teman-temannya penuh harap.
"Boleh tuh, lagian kita udah lama ngak pesta sampai pagi," sambung Alvaro ikutan semangat.
"Tapi mereka bisa kecapean," timpal Verrel melirik beberapa gadis di dekatnya.
"Yang capek bisa sleap duluan kali, pestanya di rumah lo," Sahut Sean.
Verrel mendelik, "Enak aja, mama sama papa ngak jadi keluar negeri. Acaranya di delay jadi rusa," Sahut Verrel,
"Gimana kalau di rumah lo,?" Sambung Rimba menunjuk Sean.
"Kalau acara om di delay, itu artinya mom sama papa aku juga masih di rumah," jawabnya dengan cengiran.
"Ya udah dirumah gue aja" sambung Ali membuat semua tatapan teralih cepat padanya, semua orang menatap Ali tak percaya. Sangat jaranga atau lebih tepatnya tak pernah ada tawran pesta untuk rumah Ali. Itu sunguuh keajaiban. "Tapi ingat,! jangan hancurin dapur gue dan satu lagi," Ali menatap orang-orang di sana dengan jeli. "kalian ngak boleh tidur di kamar gue,"
"Terus kita tidur di mana dong," sambung Amanda dengan dumelan.
"Kalian bia tidur di kamar tamu," Jawab Ali "kamar gue cuma khusus gue dan," Ali merangkul Prilly.
"Mana boleh, ingat kalian itu belum sah." Sahut Famella menunjuk-nunjuk Ali dan Prilly membuat arang disana terkekeh geli.
Ali ikut terkekeh, "gue juga tau kali," jawabnya, "ayo berangkat sebelum gue berubah pikiran," ajak Ali, laki-laki itu menggandeng Prilly dengan tangan bebasnya. Tangan kiri.
Beberapa mobil sport itu melaju meninggalkan kampus yang masih ramai.
Ali menggenggam tangan mungil Prilly, gadis itu nampak asik menatap luar jendela. "Besok akan kembali kerumah kakek," ujar Ali dengan nada serius.
Prilly mengalihkan tatapan kecil pada Ali. "Apa yang terjadi,?" Tanya gadis itu heran. Sejak makan malam itu Prilly belum mendengar kabar baik tentang hubungan Ali dan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menguntai Senja Reborn.✔ (Lengkap Dan Proses Revisi)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA..!! 》》》》》 Hargai penulis dengan meng_ vote dan coment cerita yang kalian baca. Karena vote dan coment itu membuat semangat para penulis untuk melanjutkan cerita mereka. Harap di mengerti & selamat menikmati...♥ ________°☆...