*
*
♡Menguntau Senja Reborn♡
(Ali Prilly)
part43
*
*★☆♣☆_______
_______________________Ali mendudukkan tubuhnya di sofa, sofa yang paling sudut. Ia baru saja beralih tempat duduk, semula laki-laki itu duduk di kursi tinggi namun karena ingin lebih leluasa laki-laki itu memilih pindah ke sofa.
"Itu dia," beberapa laki-laki itu mendekati Ali,
Ali menilik saat beberapa kaki itu terlihat olehnya, perlahan Ali mengangkat wajahnya menatap ke empat laki-laki di hadapanya. Ali tersenyum lebar seakan yang ia lakukan benar membuat beberapa laki-laki yang tak lain temannya itu mendengus kesal.
"Tumben lo ngajak kita kesini, ada waktu juga lo,"
Ali melirik sinis, ia tak suka kata-kata Bimo. Dengan cepat Bimo membekap mulutnya. Tatapan itu milik Ali yang dulu yang selalu membuat orang tunduk padanya,
"Lo ada masalah di kantor,?" Verrel bersuara santai dan memilih duduk di samping Ali. Ali menggeleng pelan tanpa ekspresi, "lalu,?"
"Prilly,?" Terka Bima, dan Ali mengangguk dengan putus asa. Dan terkaan Bima seakan membuat Ali semangkin terlihat hancur.
Ali menatap gelas di tangannya putus asa, "gue bikin dia kecewa malam ini, dan sepertinya dia marah besar," gumamnya sedih, membuat teman-temannya menatap iba.
Arbani menatap Ali penuh selidik, "Lo ngak lupa ulang tahunnya kan,?"
Ali menatap teman-temannya lusuh, "Gue janji bakalan makan sama dia, tapi gue lupa karena pekerjaan," laki-laki itu mencebik sedih, "dan gue juga lupa hari ulang tahunnya,".
Perkataan Ali membuat semua orang menatapnya jengah, laki-laki itu benar lupa dengan ulang tahun Prilly. Pekerjaan itu benar-benar merenggangkan hubungan mereka.
"Benerkan tebakan gue," bisik Bimo pada abangnya yang sejak tadi hanya memperhatikan Ali.
"Udah Li minum nya, lo udah mabuk gini," rujuk Verrel, namun seakan tak ada yang mampu melarangnya. Ali kembali meneguk minuman di gelasnya.
"Kita pasti bantu lo buat baikkan sama Prilly, bila perlu malam ini kita bujuk Prilly," sambung Bimo,
Ali menggeleng pelan, "Percuma, sedangkan Jefri dan saudara-saudaranya ngak bisa membujuk Prilly,"
Laki-laki itu menampakkan wajah putus asanya, di antara teman-teman Ali yang prihatin, Bima justru merasa kesal melihat Ali putus asa seperti itu. Ini kedua kali Bima melihat Ali terpuruk karena Prilly.
#Flash_back.
Tiga pasang mata sejak tadi memperhatikan Ali yang duduk di sofa dengan seksama, laki-laki itu menunduk putus asa setelah kehadiarannya di acuhkan Prilly. Hampir satu jam Ali di depan pintu kamar Prilly, namun gadis itu enggan untuk bertemu dengannya.
"Lo sih Li pakai lupa segala," omel Shiela membuat kedua kakaknya yang duduk di depan Ali menatap Shiela dengan delikan.
"Gue ngak sengaja Shiel," jawab Ali patah semangat,
Shiern bersuara dengan santai, "Sebaik nya lo balik dulu, kayaknya dia ngak bakalan keluar deh kalau malam ini," ujar Shiern menasehati, Ali terlalu terlihat kalap dan begitu frustasi. Istirahat mungkin akan membatunya,
"Gue akan tunggu dia turun," Ujar Ali tak semangat,
Jefri mendekati Ali dan duduk di sampingnya, "lo lebih tahu bagaimana dia kalau lagi marah," Jefri menepuk bahu Ali pelan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Menguntai Senja Reborn.✔ (Lengkap Dan Proses Revisi)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA..!! 》》》》》 Hargai penulis dengan meng_ vote dan coment cerita yang kalian baca. Karena vote dan coment itu membuat semangat para penulis untuk melanjutkan cerita mereka. Harap di mengerti & selamat menikmati...♥ ________°☆...