Menguntai Senja Reborn.✔ (Lengkap Dan Proses Revisi)

Tentang Senja❄

*
*
♡Menguntau Senja Reborn♡
(Ali Prilly)
part47
*
*

★☆♣☆_______
_______________________

Seorang gadis tersenyum kecil, sudah sejak tadi ia memandangi pemandangan di depan matanya. Pemandangan laut luas yang begitu bening, dengan tubuh yang bersandar pada pagar pembatas di samping anak tangga.

Desain vila sederhana dari kayu itu sungguh memanjakan mata, letaknya yang berada di atas laut dangkal serta jernih dan nuansa yang hening membuat rasa tentram di hati. Ada satu kolam kecil di sisi kanan rumah dan anak tangga untuk turun ke laut di sisi kiri. Di belakang vila ada jalan penghubung menuju pulau kecil yang juga terbuat dari kayu, serta ada dermaga kecil sisi kiri jalan.

Prilly bergeming saat sebuah tangan menusup di bawah perut, lalu melingkari tubuhnya. Bidang yang lebar terasa menempeli punggungnya,

"Suka,?" Suara berbarinton santai terdengar berbisik di telinga Prilly,

Prilly mengangguk dengan pasti, "Suka banget Li, jadi ngak sabar lihat senjanya," Seru gadis itu dengan riangnya, "Itu pasti indah kan,?"

Ali mengeratkan pelukannya pada tubuh gadis yang masih menatap luas ke laut, dengan manja Ali memangku dagunya di pundak Prilly. "Memang indah, apa lagi menatap senja bersama orang yang kita cinta," Jawab Ali, laki-laki itu mengecup pipi Prilly sekilas membuat gadis itu semakin tersenyum rekah,

"Kalau nanti kita udah nikah, aku mau honeymoon di sini saja." Usul Prilly,

"Boleh,!" Tandas Ali, "Kenapa ngak sekalian kita ngak tinggal di sini saja,?"

Prilly mendelik, memutar tubuhnya untuk saling berhadapan dengan Ali, "Kamu ngeledekin aku,?" Prilly menatap Ali dengan tatapan menuduh,

Tangan Ali beralih mengurung gadis itu diantara tubuhnya dan pagar pembatas dan tersenyum kecil, "Aku bercanda,! Emosian banget sih, aku mau kok kita honeymoon di sini." Sahut Ali, membuat gadis itu kembali tersenyum, "Oh ya, undangan udah ke sebar semua,?"

Prilly mengangguk pelan, "Kata kak Jefri sih udah,! Semua udah diurus tinggal persiapan di kita," Prilly mencebik, "Tepatnya sih di kamu," desisnya mencoel hidung Ali,

"Kenapa aku,?" Tanya Ali, wajah laki-laki itu nampak bingung menanggapi ucapan Prilly,

Prilly tersenyum dengan tatapan lurus pada sang ke kasih, "Kamu pasti deg degan pas ijab kabul," Godanya,

"Oh, masalah itu." Ali mengangguk di iringi dehaman yang pelan, laki-laki itu kembali menenggelamkan Prilly dalam pelukkannya, "Aku pastikan sah sekali lafal," Lanjut Ali,

"Yakin,?" Selidik Prilly dengan wajah terdongkak ke atas menatap Ali,

Ali merundukkan wajahnya hingga dua wajah mereka saling berdekatan, "Kamu meragukan aku,? Apa perlu aku peragakan sekarang." Balas Ali menatap lurus dengan sunggingan senyum jahilnya, "Eh, ngak deh.! Ijab kabul kan sakral, itu harus jadi kejutan untuk hari besar kita," Prilly terkekeh, Ali di depannya ikut tersenyum, "Pokoknya kamu tenang aja, semuanya pasti lancar," Ali melepas satu tangannya, dan membelai pipi Prilly lembut,