Permainan Danur 2

1.1K 107 2
                                    

*
*
♡Menguntai Senja Reborn♡
(Ali Prilly)
part33
*
*

★☆♣☆_______
______________________

Beberapa laki-laki itu duduk tegang di dalam rumah Ali dengan tatapan lurus pada sosok laki-laki yang sejak sore hanya diam tak berguming.

"Gue ngak bisa terus nunggu." Ucap Ali yang pada akhirnya tak bisa lagi diam, laki-laki itu bangkit dari tempat duduknya membuat Jefri ikut berdiri bersama yang lain.

"Jangan sekarang Li," Sergah Alvaro menahan tubuh Ali.

"Gue ngak bisa nunggu lagi Al." Jawab Ali putus asa.

"Tapi kita belum tau sekarang Prilly dimana Li." Kata Alvaro penuh penekanan,

"Gue akan cari mereka, seklipun dilubang semut." Ali menakan tak kalah tegasnya.

"Ini bukan permainan lo Li, ini permainan Danur." Suara Bima ikut menghentak pada Ali.

Memuakkan melihat Ali yang tak mau mendengar apapun kata mereka, tapi mau bagaimana lagi memang begitu Ali. Keras kepala, dan tidak akan mengalah untuk satu hal yang sudah jelas miliknya.

"Terus menurut lo gue harus tunggu sampai mereka nyakitin Prilly," Balas Ali menyentak.

"Lo pikir cuma lo yang hawatir," Sambung Jefri berjengkit emosi.

"Kalau lo gegabah bisa-bisa Prilly selsai di tangan mereka." Arbani bersuara sesantai mungkin, "Danur ngak pandang bulu Li." Tambahnya menatap Ali lurus.

"Agghh.." Ali mengerang, menghempas lengannya keangin-angin.

Sean yang melihat kekesalan Ali hanya bisa bergumam pelan. "Gue rasa bajingan itu sudah merencana kan ini dari lama,"

Verrel menoleh pada Sean, dengan anggukan kecilnya kali ini ia membenarkan apa yanh sepupunya itu katakan.

"Drett...drett..drettt...,

Ali memutar pandangannya, meraih handphone di sofa yang sudah ia lupakan dan hampir ia tinggalkan pergi.

Beberapa sorot mata itu ikut tertuju pada Ali saat laki-laki itu mulai menempelkan handphone nya di telinga kiri.

"Dimana lo,?" Gumam Ali menggeram.

Dengan nada bicara Ali yang tegas dan rahang yang mengeras karena emosi, semua orang tahu itu Danur.

"Santai Li." Jawaban dari seberang telpon membuat Ali menghela napas kasar.

"Lepasin gadis gue." Gumam Ali terdengar putus asa, namun gigi itu menggertak dan keoalan tangan yang sudah membulat keras dengan jalur-jalur nadi yang ikut mengeras.

Jefri dan yang lain semakin dibuat tengang dengan ekspresi Ali yang emosi.

"Gadis lo aman kok, gue cuma mau bermain main dengan lo.!" Jawab Danur di iringi tanya kecilnya,

Ali berdesis geram. "Lo mau apa.?"

"Gini nih gue suka, peka amat,!" gumam Danur semakin tertawa dengan kemenangannya. "matikan loadspaeker," ujarnya menitah.

Ali menatap Verrel dan yang lain, beberapa laki-laki itu berdiri tepat di depannya. "Gue bukan pengecut." Desis Ali.

"Bagus," Danur berseru senang. "Datang ke gedung tua di belakang city mall center tepat pukul 01:00, jangan datang lebih awal dan jangan datang terlambat. Paham.?" Ujar Danur menitah dengan diakhiri gertakannya halus.

Menguntai Senja Reborn.✔ (Lengkap Dan Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang