Sudah lama aku gak update cerita Abang Sam
Harusnya aku update semalam tapi karena aku ngantuk, jadinya update hari ini
Jangan lupa vomment
Happy reading
***
"Bunda, Oceana berangkat ya, udah dijemput sama Samudera."
Keadaan Samudera sudah cukup membaik, sudah tidak sekalut saat Ayahnya meninggal. Hari-harinya sudah berjalan normal.
Oceana naik ke motor Samudera dan memeluk tubuh sahabatnya, motornya melaju kencang ke SMA harapan Bangsa.
Setelah sampai, Oceana turun dan berjalan bersama Samudera sambil bergenggaman tangan, Samudera mengantar Oceana sampai ke kelasnya. "Nanti, pulang bareng gue. Belajar yang semangat." Samudera mengacak rambut Oceana setelah itu melenggang pergi.
Saat Oceana masuk dalam kelas, sudah dihadiahi pertanyaan oleh salah satu teman kelasnya yang bernama Kiki. "Lo sama Kak Sam pacaran?"
"Gak, teman doang."
Ara ikut menimpali. "Yakin teman doang? Emang ada ya, teman tapi jalan genggaman tangan terus diantar sampai kelas pula, itu sih alasan aja biar gak ketahuan nikung."
Oceana tak menggubris sindiran Ara dan sesaat kemudian guru mata pelajaran pagi ini masuk ke dalam kelas.
Oceana membaca pesan dari Aldric.
Jangan lupa besok ada pemilihan ketua, wakil dan anggota OSIS yang baru.
***
Bel istirahat telah menggema ke seluruh penjuru sekolah, para siswa dan siswi Harapan Bangsa berhamburan keluar kelas, salah satunya Oceana yang hendak ke toilet langkahnya terhenti karena mendengar namanya dipanggil.
"Diberitahukan kepada Siswi XI Ipa2, Ara, Gia dan Oceana. Siswa XII Ipa1, Samudera dan Aldric. Siswa XII ips 3, Rayhan. Untuk segera datang ke ruang BK."
Yang merasa namanya terpanggil sudah berkumpul di ruang BK, kecuali Oceana. Ia masih ke toilet karena sejak pelajaran berlangsung ia sudah kebelet.
Ara, Gia dan Rayhan merasa kebingungan mengapa mereka dipanggil ke sini, sementara Samudera dan Aldric cukup tenang. Tak lama kemudian Oceana mengetuk pintu, setelah dipersilakan masuk, ia langsung masuk.
"Ada apa, Pak?"
"Silakan duduk dulu."
Oceana duduk di sebelah Gia, kemudian mereka memasang telinga mendengar penjelasan dari guru BK, Pak Joko.
"Jadi begini saya mendapat laporan dari Aldric dan Samudera bahwa Rahyan telah melakukan penganiayaan kepada Oceana dan atas kerjasama dengan Ara."
"Bohong itu, Pak." Bela Ara.
"Dengar dulu, Ara. Samudera tolong jelaskan."
Samudera menghela napas pelan. "Jadi begini, Pak. Saya waktu itu masih ada pelajaran tambahan, terus tiba-tiba saya mendapat pesan dari Gia kalau Oceana dalam keadaan bahaya di gudang dan setelah saya sampai di sana, Oceana dalam keadaan luka-luka, Pak."
Gia menggigit bibir bawahnya sambil menunduk, jujur ia takut. Takut Ara akan marah dan persahabatan mereka hancur.
Pak Joko menatap Gia. "Jelaskan, Gia."
Gia mengangkat wajahnya dan menatap Pak Joko. "Saya waktu itu kebetulan lagi lewat gudang terus saya dengar ada orang yang minta tolong dan seperti suaranya Oceana, terus saya whatsapp Kak Samudera," kilah Gia.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDERA (SUDAH TERBIT) ✔
Teen FictionBeberapa part dihapus demi kepentingan penerbitan. Highest rank : #14 in Teen Fiction [26/07/2018] Bukan tentang bad boy, ice boy atau good boy. Namun, tentang Samudera Tirta Alardo yang mempunyai sahabat bernama Oceana Qiandra Xaquila, cewek yang...