Samudera - 17

25.7K 3K 351
                                    

Hai aku update lagi, ini request dari aslas_illa, salah satu readers setia aku eak, jadi hari ini dia ulang tahun dan dia minta kado update Samudera

Happy birthday, Salsa. Sukses dunia dan akhirat

Jangan lupa vote dan comment

♥ ♥ ♥

Sepulang sekolah Gia tidak mau ngomong dengan saudara kembarnya, karena tindakan Gea benar-benar sudah keterlaluan, tidak peduli dulu mereka berada di dalam rahim yang sama dan saling berbagi makanan.

Gia merebahkan tubuhnya di kasur sembari membaca novel yang ia beli beberapa hari yang lalu di gramedia.

"Gi," Gea yang baru masuk, ikut rebahan di samping Gia. Namun, saudara kembarnya itu tetap fokus dengan novel tanpa mengindahkan panggilan Gea. "Kenapa lo marah sama gue?"

Gia menutup novelnya dan menoleh ke arah Gea. "Lo masih tanya, Ge?"

Gea menghela napas. "Gue lakuin itu bukan tanpa alasan, Gia. Oceana udah bikin sahabat kita diskors dan dia udah rebut pacarnya juga. Dan, apa yang gue lakuin tadi belum seberapa dari rasa sakit hatinya Ara."

"Gea, Ara diskors bukan karena Oceana, itu karena ulah dia sendiri yang sekap Oceana di gudang. Dan masalah Samudera, kita semua tahu 'kan kalau mereka itu udah sahabatan dari dulu."

"Harusnya dia tahu dirilah untuk jaga jarak, 'kan dia tahu sendiri kalau Samudera adalah miliknya Ara!"

"Terlalu egois namanya, kalau kita minta dua orang yang udah sahabatan lama untuk menjauh. Lagipula, Ara sendiri yang putusin Samudera, kenapa dia memilih melepaskan daripada bertahan?"

"Lo pikir Ara punya hati sekuat baja yang akan baik-baik aja, di saat pacarnya memprioritaskan cewek lain!"

Gia memilih diam, karena berdebat dengan Gea tidak akan berujung kalau ia tidak mengalah.

Gea kembali melanjutkan ucapannya. "Dan lo harus ingat, kita udah sahabatan sama Ara sejak SD, Oceana cuma orang baru yang gabung dan dengan seenaknya dia menghancurkan hati sahabat kita!"

Gia memutar bola matanya jengah. "Jangan karena kita kenal Ara dari SD jadi kita bela padahal dia salah. Sorry, kali ini kita gak sejalan dan gue pro ke Oceana."

Gea menghembuskan napasnya, lalu ia bangkit dari kasur dan berjalan keluar.

♥ ♥ ♥

Samudera masih di rumah Oceana karena Adrian yang menahannya untuk pulang. Kini ketiganya sedang duduk di ruang TV, dengan TV dibiarkan menyala tapi mereka sibuk dengan obrolan masing-masing.

"Karena kalian menolak gue bawa ke KUA, sekarang latihan dulu baca ijab qabul, biar nanti pas akad nikah gak grogi."

"Lagian masih SMA juga udah disuruh ke KUA, dasar Abang sarap!" gerutu Oceana.

"Iya, makanya latihan dulu. Abang sebagai Ayah."

Samudera menjabat tangan Adrian. Setelahnya, Adrian berucap, "saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Oceana Qiandra Xaquila dengan dengan mahar berupa seribu gram mas batangan."

Oceana hanya geleng-geleng kepala, melihat tingkah konyol dua cowok yang berbeda usia ini.

Kemudian Samudera menjawab, "saya terima nikah dan kawinnya Oceana Qiandra Xaquila binti Mario Aditama dengan mahar tersebut dibayar tunai."

Aduh kok gue baper sih Samudera nyebut nama gue pas ijab, padahal ini kan cuma main-main doang, gimana kalau benaran coba.

"Alhamdulillah sah!" ujar Adrian antusias. Sementara Samudera tertawa renyah karena tingkah konyol yang mereka lakukan.

SAMUDERA (SUDAH TERBIT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang