Sebenarnya aku mau update part ini kalau udah 500k+ viewers tapi karena ada request dari salah satu readers Samudera Ramadani_rr yang masuk ranking 6 besar. Jadi aku update
Jangan lupa vote dan comment
Happy reading
♥ ♥ ♥
Bruk!
Beberapa kali pukulan melayang ke wajah Samudera, badannya dihantam hingga remuk tanpa perlawanan, karena ia tahu Adrian pantas melakukan itu terhadap dirinya, bahkan rasa sakit akibat pukulan ini belum sebanding dari rasa sakit Oceana.
"Gue udah bilang sama lo, jangan pernah muncul lagi, bangsat!" Adrian kembali menonjok pipi Samudera hingga membiru.
Samudera berusaha berdiri tegak. "7 tahun gue berusaha temui Oceana tapi lo selalu jadi penghalang. Dan sekarang di saat kesempatan itu ada lo tetap menjadi pengalang," ujarnya sembari menahan perih wajahnya dan sakit tubuhnya.
"Karena lo pantas dapatin itu, berengsek! Lo gak pantas jadi adik ipar gue, camkan itu!"
Belum sempat Adrian kembali melanjutkan pukulannya tiba-tiba Axel berlari ke arah mereka seraya menangis. "Papa..."
"Jagoan gak boleh nangis," ujar Samudera.
Adrian tersenyum tipis. "Cih, jagoan! Sebelum lo ajarin anak lo buat jadi jagoan, ajarin diri lo sendiri dulu!"
Setelah itu Adrian keluar dari apartemen Samudera, tapi sebelum itu ia menyempatkan diri untuk menghantam tubuh Samudera hingga tersungkur membuat Axel histeris.
"Papa..."
Samudera berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan Axel. "I'm fine. Ax jangan nangis, seorang jagoan gak boleh nangis."
"Obati dulu lukanya, Pa."
"Gak apa-apa, cuma luka kecil."
Axel memikirkan sesuatu. "Om tadi kenapa datang buat pukulin Papa?"
"Karena Papa itu jahat jadi pantas buat dipukul."
"Papa itu baik, Papa gak pernah marahin atau pukulin Ax, orang tadi yang jahat."
"Karena Papa sudah menghancurkan hati seorang gadis yang Papa cintai."
"Mama?"
Samudera menggeleng.
"Siapa, Pa?" bocah 6 tahun ini terlalu pintar untuk anak seusianya, ia mempunyai jiwa ingin tahu yang tinggi.
"Dia sahabat sekaligus mantan Papa. Seseorang yang kamu temui waktu kita ke acara tunangannya Tante Shila."
Axel berusaha mengingat wajah yang dimaksud oleh Samudera. "Oh, Kak Oceana, Kakak cantik yang Papa kejar?"
Axel kembali bertanya sesuatu, "kalau yang Papa cinta bukan Mama terus kenapa Ax bisa ada di dunia ini?"
Samudera memang belum pernah menceritakan yang sebenarnya kepada Axel, ia hanya cerita kalau Mamanya meninggal saat melahirkan.
"Ada banyak permasalahan orang dewasa yang gak kamu ngerti, Ax."
"Kalau Papa cinta Kak Oceana, Papa harus berjuang, biar Ax punya Mama kayak teman-teman Ax yang lain."
Samudera tahu, Axel membutuhkan sosok ibu, ia kekurangan kasih sayang baik dari ibu ataupun dirinya, selama ini Axel hanya diurus oleh baby sitter karena profesinya sebagai pilot sangat menyita waktu sehingga sangat jarang mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDERA (SUDAH TERBIT) ✔
Teen FictionBeberapa part dihapus demi kepentingan penerbitan. Highest rank : #14 in Teen Fiction [26/07/2018] Bukan tentang bad boy, ice boy atau good boy. Namun, tentang Samudera Tirta Alardo yang mempunyai sahabat bernama Oceana Qiandra Xaquila, cewek yang...