Samudera - 20

22.7K 2.6K 171
                                    

Harusnya diupdate malam minggu nih, tapi update sekarang aja

Jangan lupa vote dan comment

Happy reading

♥♥♥

Sekitar pukul 7 malam Oceana kembali ke rumahnya setelah makan, nonton, main di time zone dan shopping. Lebih tepatnya, temani Aurel belanja ini dan itu yang dibayari oleh Samudera.

Rumahnya tampak sepi, hanya ada dirinya, memang sebelumnya Vina sudah mengirim pesan kepada Oceana, memberitahu akan ke Bali untuk menghadiri pesta pernikahan anak dari rekan bisnis Rio.

Sejujurnya Oceana agak takut sendirian di rumah, tidak ada siapa-siapa, orangtua ke Bali, asisten rumah tangga masih cuti serta Adrian yang tinggal di Bandung.

Selesai mandi, Oceana langsung merebahkan dirinya di kasur lalu membuka pesan whatsapp dari Samudera. Cowok itu, menawarkan diri untuk menemani Oceana tapi ia menolak karena besok adalah Ujian Nasional kelas 12 dan Samudera harus belajar.

Mine ❤ : Na, lagi apa?

Oceana : baru selesai mandi

Mine ❤ : gue ke rumah lo ya

Oceana : udah gak apa-apa, mending lo belajar

Mine ❤ : gue khawatir, sayang

Oceana : gak apa-apa, gue juga udah mau tidur, selamat belajar

Mine ❤ : good night, mimpiin gue

Oceana : 😊

Mine : 😍

Setelahnya, Oceana tak lagi membalas. Ia meletakkan ponselnya di atas nakas, sesaat kemudian mendengar ada suara bel dari ruang tamu. Bulu kuduk Oceana merinding, tapi suara bel semakin tidak ingin berhenti.

Dengan keberanian yang ia kumpulkan sekuat tenaga, Oceana keluar dari kamarnya dan turun ke ruang tamu, dengan langkah was-was Oceana menarik knop pintu dan terlihat seseorang menatap Oceana dengan senyuman merekah di wajahnya, berbeda dengan Oceana yang menegang.

Saat Oceana ingin menutup lagi pintunya tapi tangan cowok itu menghalanginya dan ia menerobos masuk ke dalam lalu cowok itu menutup pintu.

"Lo mau apa?"

"Mau lo, sayang."

Oceana berjalan mundur, napasnya menderu, dan bulu kuduknya semakin meremang serta keringat dingin mulai jatuh perlahan. Ia takut kejadian di gudang tempo hari akan kembali terulang di sini.

"Dari mana lo bisa masuk ke pekarangan rumah gue?"

"Sepertinya lo lupa gembok gerbang pas masuk tadi."

Satpam rumah Oceana memang cuti bersama asisten rumah tangga karena mereka suami-istri dan harus pulang karena anaknya sakit di kampung.

"Calm down, jangan takut gitu dong." Ia menarik pergelangan tangan Oceana dan menguncinya agar gadis itu tak bisa bergerak lagi.

"Rayhan, jangan macam-macam atau gue bakal teriak!"

Rayhan tersenyum miring. "Teriak? Memangnya siapa yang dengar? Rumah lo luas dan di luar sana sudah di kelilingi oleh tembok tinggi."

"Gue udah awasi rumah lo sejak tadi sore, dan gue liat orangtua lo pergi," ucapnya lagi.

Rayhan menatap Oceana, gadis cantik yang sayang untuk disia-siakan, pikir Rayhan.

SAMUDERA (SUDAH TERBIT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang