Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile.
.
.
Flashback
"Minkyung!"
Satu-satunya cara untuk menghiraukan suara itu adalah dengan terus berjalan, jangan menoleh atau membalikkan tubuh demi kesopanan. Suaranya mudah sekali dikenali, tipe suara percaya diri, terlampau menyebalkan dan dibenci Minkyung. Dia terlalu ramah, seakan berpikir semua orang di dunia ini baik. Tangannya tidak pernah berhenti terulur, mengijinkan siapa saja mendapat pertolongan darinya. Kadang, Minkyung muak melihatnya. Itu hanya permainan etika. Tidak lebih, dia hanya bersikap begitu demi mendapatkan Minkyung.
"Hei! Minkyung! Tunggu aku!"
Minkyung menggeram kesal, membenarkan lengan ranselnya melorot dan tanpa sadar mengepalkan tangan. Berharap ia dapat melayangkan tinjunya pada orang yang masih saja kukuh memanggilnya.
"Astaga, gadis ini."
Minkyung mendengar desisannya yang setengah kesal. Mendengar derap kaki mengejarnya. Jemari kurus mencengkram pundaknya lalu membalikkan tubuhnya sekali sentak.
Oh yeah, Minkyung lupa jika Gi Heehyun bukan tipe orang yang gampang menyerah apalagi pada gadis seperti Minkyung.
"Sehari saja," Minkyung berucap penuh penekanan, berbalik mencengkram pergelangan tangan Heehyun. "Jangan ganggu aku dan urusi hidupmu sendiri, jangan datang ke kelasku dan melakukan hal memalukan, jangan mengejarku seperti orang tolol, bisa tidak sih!"
"Ei, tunggu dulu- astaga kau ini galak sekali," Heehyun tertawa menyeringai mengejar Minkyung yang sudah berjalan mendahului.
"Pergilah, Heehyun!" Seru Minkyung kesal. "Jangan ganggu aku!"
"Ada dua tipe manusia yang aku sukai," Heehyun berucap sambil menahan tangan Minkyung. Lorong antara ruang kelas itu sepi, kaca-kaca tembus pandang berjejer di sisi kanannya, pantukan cahaya sore menghangatkan kulit Minkyung dan telapak tangan Heehyung yang menggenggamnya.
"Pertama adalah seseorang yang menarik perhatianku sejak pertama kali bertemu dan kedua adalah seseorang yang membuatku tertarik setelah mengenalnya lebih jauh sekian lama," Heehyun mengatupkan bibir rapat. "Dan kau adalah tipe yang pertama."
Pengakuan Gi Heehyun yang terang terang dan terkesan memaksa dengan caranya sendiri membuat Minkyung sedikit kurang nyaman.
Minkyung mengangkat sudut bibirnya sedetik lalu memasang wajah datar dan menarik tangannya kasar.
Minkyung berdiri berhadapan dengan Heehyun.
"Bukan urusanku." Geritnya. "Silahkan cari orang lain yang bisa kau recoki setiap hari, karena aku sudah mengatakannya dari awal; aku tidak menyukaimu. Dan tidak akan menyukaimu." ujar Minkyung lantang, kemudian berlalu meninggalkan Heehyun.
Heehyun tersenyum licik, "Dan akan ku pastikan tidak akan ada satupun orang yang dapat memilikimu, kecuali aku. Kita lihat saja-"
Flashback End
.
.
.
.
LOST STARS