Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile.
.
.
"Kau tidak tidur?"
Rena menahan tangannya di udara, bibirnya menyentuh pinggir cangkir berisi kopi kental yang dibuat Shannon.
"Aku tidur." Jawabnya. Setengah berbohong, ia hanya tidur selama dua jam.
"Kau tidak ahli berbohong, Rena-" Gumam Shannon. Menyesap kopinya dalam diam sembari menunggu roti panggangnya matang dari toaster. Gadis itu berdiri membelakangi kabinet dapur, hanya memakai tshirt dan hanya mengenakan celana jeans pendek.
Wajah Shannon terlihat lelah, ada lingkaran hitam di kantung matanya. Rena segera menyentuh matanya dan menatap bayangan wajahnya pada piring, sama. Kantung matanya juga menghitam.
"Aku sudah bosan menatap wajahku sendiri dengan kantung mata hitam menyeramkan, dan aku baru saja melihatnya di wajahmu." Shannon tersenyum tipis. "Ada apa, hm?"
Rena ingin menceritakan semuanya. Semua yang ia rasakan, semua yang ia pendam seorang diri, semua yang ia coba alihkan dengan alih-alih moral dan harga diri. Ia ingin berucap jika ia menyesal. Ia tidak bisa tidur karena sesuatu yang entah tidak dapat ia ingat dengan jelas.
"Tidak ada." Itu adalah jawaban terakhirnya. "Hanya sedikit lelah karena pekerjaan." Ia mengetuk kepalanya sembari tersenyum meyakinkan.
"Well, baiklah." Shannon mengalah, mengambil roti panggangnya dari toaster, membawanya ke meja makan dan menaruh selai coklat di atasnya.
Mereka diam beberapa saat, lalu keheningan itu pecah ketika mendengar suara erangan kesal dari balik salah satu kamar.
Ahn Eunjin keluar dengan mata setengah terbuka, menggerutu sambil berjalan menuju dapur. Sudah merupakan kebiasaan bagi Shannon dan Eunjin menginap di apartemen kecil milik Rena. Entah bagaimana, tetapi Rena menyukai kehadiran kedua temannya itu yang berisik namun bisa juga tenang dan menyenangkan.
Ahn Eunjin mempunyai apartemen mewah di kawasan Manhattan tetapi gadis itu lebih menyukai bermalam di apartemen kecil Rena dengan alasan tak masuk akal.
Well, Eunjin adalah putri sulung dari pemilik Golden Shop. Ayah Eunjin adalah bos dari Shannon dan juga Rena.
Tapi sebenarnya Eunjin juga yang membantu Rena mendapat pekerjaan di Loews Corp,
"Sial, hey Rena- apa kau yang semalam menendang kepalaku dengan kakimu itu? Aishh-" Gerutu Eunjin sambil memegangi kepalanya.
Shannon menaikkan alisnya. Menahan tawa geli.
Rena mengusap bibirnya dengan punggung tangan, mengambil tas laptop dan map-map berisi designnya di atas meja.
"Aku berangkat." Pamitnya canggung.
Dan Rena segera pergi, berpura-pura tak mendengar tawa Eunjin dan Shannon di belakangnya.
* * * *
Satu-satunya orang yang sangat tidak ingin ditemui Julia Jung pagi ini adalah Gi Heehyun. Entahlah tapi Julia merasa risih setiapkali mengingat bagaimana Heehyun menggoda dirinya kemarin siang di meja resepsionis.
Ia berangkat lebih pagi hari ini, saat Loews Corp masih teramat sepi, hanya terdapat beberapa Security dan Office Boy yang tengah membersihkan lantai. Julia membeli satu porsi Churos di kafetaria. Wanita di sana tersenyum hangat melihat Julia yang mengapit gelas kardus berisi kopi di mulutnya, tangannya sibuk mencari dompet, terlihat merepotkan dengan tas laptop yang ia peluk bersamaan dengan map-map yang isinya hampir terjatuh.