Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmileNew York, 28 Februari 2018
Lim Nayoung membutuhkan tiga puluh menit mengendarai Lhambhorgini Veneno miliknya untuk dapat menjangkau apartmen baru kekasihnya yakni di Carhart Mansion.
Ya, tepatnya tiga minggu lalu ia menghadiahkan unit apartmen di Carhart Mansion untuk kekasihnya, Kim Minkyung yang berhasil di terima sebagai mahasiswi baru di Juilliard School, kampus seni yang terletak di Lincoln Center for the Performing Arts.
Nayoung memarkirkan mobilnya di pelataran apartmen Minkyung yang di sambut ramah oleh salah seorang security. "Let me help you-"
"Thank you," balas Nayoung memberikan kunci mobilnya.
Nayoung berlari kecil menuju tangga, agak malas memang menggunakan lift mengingat kamar apartmen Minkyung terletak di lantai tiga dan itu tidak terlalu jauh, pikirnya.
Cuma butuh 10 menit, ia sampai tepat di hadapan pintu apartmen Minkyung.
Ia menekan bel. Sekali. Dua kali. Lalu pintu menjeblak terbuka.
"Good Morning," sapa Nayoung ramah, memberikan satu buket bunga mawar merah kesukaan Minkyung. "Happy two years anniversary-"
Minkyung melompat memeluk Nayoung girang, "Uwaa- happy two years anniversary sayang-" ucapnya mengecup pipi Nayoung berulang kali. "Kau, curang!" protesnya melepas pelukan, menarik tangan Nayoung agar masuk ke dalam.
"Jadi bagian mana yang menurutmu curang, hm? Aku rasa cukup adil datang kemari tanpa memberitahumu, setidaknya kau mungkin hanya akan terkejut-" kata Nayoung tertawa kecil, jarinya merapikan helai rambut Minkyung ke belakang telinga. "Kau terlihat semakin cantik,"
"Gombal! Ugh, sebenarnya aku masih marah! Kau ini menyebalkan sekali, kau bilang akan kembali dari Seattle minggu depan, kau tau? Kau benar benar menyebalkan! Ugh!," Minkyung memukul pelan lengan Nayoung.
"Pihak rumah sakit memintaku untuk segera kembali, lagipula Doctor Lucas tidak begitu suka melihat menantu nya berlama lama di Seattle," gurau Nayoung yang langsung mendapat satu cubitan gemas di pipinya.
"Jadi ayahku yang memintamu kembali? Aku pikir dia akan menetapkanmu bertugas di Seattle," gerutu Minkyung.
Nayoung mengusap rambut Minkyung, "Awalnya begitu, tapi aku dapat mengatasi semuanya secara cepat meskipun melelahkan. Ayahmu memintaku kembali ke New York, dan melakukan tugasku dengan semestinya di rumah sakit. Kau tidak perlu khawatir," bisik Nayoung.
"Jadi?"
"Hm?"
"Astaga, tidak mengerti juga?"
Nayoung menggeleng, "Apanya?"
"Jadi kemana kau akan mengajakku pergi hari ini?"
Alis Nayoung bertaut, menatap Minkyung, "Jangan bilang kalau kau memintaku untuk-"