Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile"Kau yakin, tidak mau ayah mengantarmu?" tanya Eunjin ketika Rena Kang mengambil tasnya, bersiap untuk berangkat ke tempat kerja- cuaca pagi ini di selimuti mendung dan Rena yakin cepat atau lambat hujan deras akan turun. Sialnya ban mobil Rena bocor sejak semalam, dan ia terpaksa naik bus menuju ke kantornya hari ini.
"Aku bisa naik bus, Eunjin. Jangan khawatir." tukasnya mengunyah sandwich buatan Eunjin. "Nanti aku pulang larut sepertinya, rekan kerjaku tidak masuk hari ini. Dengan kata lain, aku akan sangat sibuk di kantor."
"Kau pulang ke apartmenmu, malam nanti?" tanya Eunjin.
"Mmmh- sepertinya," ia meneguk segelas susu di meja makan, lalu mengusap mulutnya cepat. "Aku berangkat, sampai jumpa-"
Rena sedikit berjalan cepat menuju pintu, dia berangkat lebih pagi hari ini karena jalanan menuju kantornya pasti macet- dan Rena tidak bisa mengambil jalan pintas jika sedang naik bus.
.
.
.
.
LOST STARS
Minkyung mendongak, tetesan gerimis perlahan turun saat ia berjalan menuju halte bus. Hari ini sama seperti kemarin, karena Nayoung memiliki jadwal operasi beberapa hari ini, dia tidak bisa mengantar jemput Minkyung seperti biasanya dan Minkyung sangat memaklumi hal itu.
Sepasang headset terpasang di kedua telinganya, sepanjang jalan menuju halte bus- Minkyung mendengarkan lagu Adam Levine yang berjudul Lost Stars- berulang kali. Lagu itu selalu mengingatkannya tentang sosok Yebin.
Minkyung menjejalkan jemarinya pada saku coat warna abu yang ia kenakan, pagi ini udaranya sangat dingin, langit mendung, dan gerimis.
Gerimis.
Minkyung menghela napas perlahan, ia berusaha tersenyum.
Gerimis, salah satu hal yang paling di sukai Yebin.
.
.
.
Flashback
"Kenapa kau masih disini?" tanya Minkyung ketika mendapati Yebin duduk sendirian di dekat lapangan, "Sudah jam empat sore. Kau tidak pulang?"
"Aku menunggumu, ku dengar dari Haein kelasmu ada les tambahan-" kata Kang Yebin, "Ayo kita pulang?"
"Kau tidak lihat ya? Gerimis-" jari telunjuk Minkyung menunjuk langit mendung diatasnya.
"Memangnya kenapa kalau gerimis?" kata Yebin, beranjak berdiri dari duduknya. "Cuma gerimis air kan? Bukan gerimis batu-"