Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile
.
.
“Terkadang hidup itu seperti selembar kertas. Jika masa lalu sudah berakhir kau hanya perlu mengambil kertas baru dan menorehkan cerita baru.
Cinta yang baru. Hidup yang baru...
Namun pertanyaan dalam benakku hanya satu, apakah akhirnya nanti kau juga hanya akan menjadi bagian dari cerita masa laluku?”.
.
.
Lim Nayoung melonggarkan dasinya ketika sampai di dalam apartmen Minkyung, jarum jam dinding menunjuk tepat pada angka 11– ia pulang di waktu yang tergolong agak larut malam. Nayoung menghentikan langkahnya ketika melewati sofa, mendapati kekasihnya tengah tertidur disana– dengan posisi duduk– memeluk bantalan sofa yang nyaman.
Tanpa membangunkan Minkyung– Ia dengan hati-hati menyelipkan lengannya di lekukan lutut dan leher Minkyung– menggendong Minkyung menuju ke kamar.
“Mmmh–”
Ia mendengar gumaman kecil Minkyung dalam tidurnya, Minkyung dengan nyaman meletakkan lengannya di sekitar leher Nayoung dan menggerutu di dada Nayoung.
“Uhmm—”
“Sssh– tidurlah,” Nayoung membisikkan sesuatu ke telinga Minkyung yang terlihat tidak nyaman dalam tidurnya.
Perlahan Nayoung membaringkan tubuh Minkyung diatas tempat tidur, menarik selimut untuk menghangatkan Minkyung– Nayoung duduk di sisi tempat tidur Minkyung– mengusap rambut kekasihnya itu agar ia kembali tidur.
Nayoung dapat mendengar deru nafas Minkyung yang teratur– gadis itu tertidur lelap.
Sunyi.
Hening.
“Dia sudah tidur–” gumam Nayoung mengusap poni Minkyung.
Nayoung sedikit menunduk– berbisik di telinga Minkyung, “Kau tau, aku sangat mencintaimu Minkyunga? Dari hari pertama aku jatuh cinta padamu sampai detik ini, tidak satupun dari perasaanku yang berubah.” Nayoung menarik napas dalam– kembali melanjutkan kalimatnya. “Aku mencintaimu Kim Minkyung. Dan aku berjanji, aku akan mencari tau semua kebenarannya untukmu. Aku berjanji aku akan— menemukan bintangmu yang hilang.”
Nayoung mengecup kening Minkyung, “Selamat tidur.” ucapnya sebelum keluar dari kamar Minkyung dan memilih untuk tidur di sofa ruang tengah– membiarkan Minkyung tidur terlelap sendirian di kamarnya sementara Lim Nayoung lebih memilih tidur di sofa.
Nayoung mengusap tengkuknya lelah– bersandar di sofa sambil membuka beberapa pesan masuk di ponselnya. Ada satu pesan yang membuatnya terkesiap– menyipitkan mata membaca pesan yang berisi:
Jika kau tidak keberatan, besok saat jam makan siang mampirlah ke J'time Coffe dekat rumah sakit tempatmu bekerja, temui aku disana. Aku menemukan beberapa fakta janggal di balik kematian Kang Yebin beserta beberapa bukti konkret mengenai keluarga angkat Rena Kang.
—Kim Sejeong—