04.

351 56 16
                                    

Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile







"Kupikir, sepertinya kita tidak bisa berkunjung ke Seoul saat liburan musim semi nanti." suara Nayoung berucap pelan, masih memandangi Minkyung "Waktunya kurang tepat dan-" Nayoung menggantungkan kalimatnya, ragu untuk melanjutkan.

"Dan ayahku tidak menyetujuinya, iya kan?" tebak Minkyung, seolah dapat membaca pikiran Nayoung.

Nayoung mengangguk, menunduk enggan menatap Minkyung. "Maaf, kau pasti sangat- kecewa." ucapnya parau.

Minkyung menggeleng, "Jangan bicara seperti itu." ia menangkup pipi Nayoung agar kekasihnya itu mau menatapnya. "Aku sudah menebak, ayahku pasti tidak akan mengizinkan."

Wajah Nayoung muram, enggan menatap Minkyung.

"Sayang-" kali ini Minkyung mengangkat dagu Nayoung dengan jari telunjuknya. "Hey Lihat aku-"

"Aku minta maaf, sungguh aku sudah berusaha meyakinkan doctor Lucas. Tapi tetap saja, sekeras apapun ay-" belum sempat Nayoung melanjutkan kalimatnya, Minkyung mengecup bibir Nayoung sekilas.

"It's okay Nayounga- tidak apa kalau ayah memang tidak mengizinkan, kita juga tidak bisa memaksa, iya kan?" jemari Minkyung mengusap rambut Nayoung, "Mungkin kita bisa pergi kesana lain waktu,"

"Tapi tetap saja ini membuatku tidak nyaman, dan juga sangat-"

Minkyung mengalungkan kedua tangannya di leher Nayoung, "Jangan mengkhawatirkan apapun lagi. Tidak masalah kalau memang kita tidak bisa mengunjungi Seoul-"

Nayoung meringkuk pada lekukan leher Minkyung, "Tapi aku janji, kita pasti akan kembali kesana. I promise that-"

"And i'll wait that promise," Minkyung mengeratkan pelukannya, setelahnya ia membiarkan bibir tipis Nayoung menjelajahi lekukan lehernya dengan kecupan kecupan ringan yang meninggalkan beberapa bekas merah di sekitaran lehernya.

Nayoung mengecup belakang telinga Minkyung pelan-sangat pelan. Lalu menelusuri bekas luka yang terdapat di belakang telinga itu dengan jari telunjuknya.

"Minkyunga-"

"Hm?

"Apa bekas luka ini akibat ulah orang itu?" Tanya Nayoung-bibirnya kembali bertemu dengan bekas luka itu-mengecupnya berkali kali, seolah-olah dengan itu dapat mengurangi rasa sakitnya.

"Mmmmh- itu sudah tidak sakit Nayounga-" balas Minkyung, dia menghindari pertanyaan Nayoung.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku sayang, apa orang itu yang membuat bekas luka di belakang telingamu sampai seperti ini?" tanya Nayoung bersikeras.

"Nayoung- please-"

"Aku akan terus mencari tau siapa orang itu," Nayoung beranjak dari leher Minkyung, menatap wajah Minkyung serius.

"Sayang- aku sudah tidak peduli lagi tentang hal itu. Please lupakan, hm?"

"Tapi Minkyung, ini sudah benar benar keterlaluan, mer-"

"Nayoung please, untuk kali ini ku mohon dengarkan aku. Aku tidak ingin ada begitu banyak masalah di hubungan kita-aku hanya ingin hidup tenang bersama kau-" ucap Minkyung lembut, menatap bola mata Nayoung yang hitam.

"Aku mencintaimu Dokter Lim Nayoung, kau tau itu?"

"Aku tau sayang, aku tau-aku juga mencintaimu-sangat mencintaimu," balas Nayoung mengecup leher Minkyung. "Tapi aku tidak akan tinggal diam membiarkan orang lain menyakitimu sampai seperti ini,"

LOST STARS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang