“Aku sedang bersama seorang teman, mmh– mungkin nanti aku akan pulang agak malam, ahh— tidak, tidak apa, tidak usah menjemputku, aku akan pulang naik taxi seperti biasa,”
“Bersama seorang teman? Eummh, baiklah– tapi nanti aku akan pulang ke apartmenmu. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu,”
“Mmh, arraseo—”
“Kalau begitu, aku akan menghubungimu lagi nanti.”
“Ne–”
“Minkyunga?”
“Hm?”
“Aku mencintaimu.”
“Aku juga,”
“Sampai bertemu nanti malam—”
PIP
Minkyung mematikan sambungan telfonnya yang terhubung dengan Nayoung. Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas, melirik seseorang yang sedang mengemudi di sampingnya.
“Telfon dari pacarmu?” tanya seseorang di sampingnya tiba tiba.
Minkyung mengangguk. “Iya,”
“Hmm, okay– jadi kemana kita akan pergi sekarang?”
“Terserahmu saja,”
“Terserah aku? Well– aku punya banyak rekomendasi tempat tempat bagus di New York— hmm ah, bagaimana kalau kita makan siang dulu– setelah itu, aku akan mengajakmu mengunjungi salah satu tempat favoritku. Bagaimana?”
“Hmm mungkin itu bukan ide yang buruk–” jawab Minkyung canggung.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOST STARS
Rena mengendarai mobilnya– berniat menuju Switcher Caffe, bersama Minkyung yang saat ini berada di sisi kemudi. Entahlah apa yang Rena pikirkan hingga ia punya keberanian kuat mengajak gadis di sebelahnya untuk pergi bersamanya mengunjungi beberapa tempat.
Nyaman.
Itu yang dirasakan Rena tiap Kim Minkyung berada di dekatnya. Gadis itu memiliki kesan tersendiri untuknya. Seperti ada sesuatu yang menghubungkan dirinya dengan Kim Minkyung.