Author: Idew Hwang
Instagram: idewsmile
.
.
.
.
"Siapa gadis itu," gumam Rena Kang, ketika ia berada di dalam bus. Mengingat ulang Kim Minkyung, mengingat gadis yang tiba tiba menangis di halte bus tadi.
Gambaran wajah Kim Minkyung kembali muncul dalam pikirannya.
"Aku seperti pernah melihat wajahnya, tapi dimana?" Rena membatin. "Kenapa gadis itu tiba tiba menangis?"
Ingatan ingatan samar tentang Minkyung seolah berkelebat dalam pikirannya, hanya saja Rena benar benar tidak mengingat itu semua. Seolah bayangan tentang Minkyung bukanlah sesuatu yang asing baginya.
"Aku tidak boleh berpikir terlalu keras-" ucapnya mengusap kepala. Ia merasa pusing tiap kali mencoba untuk mengingat sesuatu yang tidak benar benar dia ingat.
.
.
.
LOST STARS
"Eummh-" rintihan suara pelan Minkyung terdengar, gadis itu mengerjap mencoba untuk membuka matanya, mendapati Lim Nayoung yang duduk di samping tempat Minkyung berbaring- wajahnya cemas."Sayang? Hey-" suara sigap Lim Nayoung mengawali, ia mengusap poni Minkyung. "Oh Ya Tuhan- syukurlah kau sudah siuman."
Minkyung menatap langit langit ruangan tempat ia berbaring, kemudian menatap punggung tangan kanannya- selang infus terpasang.
Dugaannya benar, Minkyung tengah berada di sebuah kamar rumah sakit.
"Nayounga-" panggil Minkyung, suaranya terdengar sangat lemah. Gadis itu menatap kekasihnya dengan tatapan sayu- Minkyung berusaha untuk bangun namun Nayoung menahannya.
"Ssst kau tidak boleh banyak bergerak, beristirahatlah dulu-" kata Nayoung.
"Kenapa aku ada disini?" tanya Minkyung menatap ke sekeliling kamar rumah sakit.
"Kau tadi pingsan, di tepi jalan yang tidak jauh dari halte. Begitu aku mendapat kabar dari suster rumah sakit yang menghubungiku menggunakan ponselmu, aku langsung datang kemari-" jawab Nayoung. "Dokter bilang tekanan darahmu rendah-"
Minkyung kembali mengerjap. Sekali lagi ia teringat, Kang Yebin.
Iya, Yebin.
"Nayounga- aku bertemu dengan Yebin-" kata Minkyung tiba tiba. Suaranya serak, ia menatap Nayoung.
"Hmm?" Nayoung mengerutkan keningnya.
"Aku bertemu Yebin- dan itu bukanlah mimpi, aku benar-benar bertemu dengannya. Yebin masih hidup Nayounga- aku harus menemuinya-" kata Minkyung, mencoba untuk bangun namun Nayoung menahannya- memegang tangan Minkyung erat. "Nayounga- lepas," ucapnya mencoba menarik tangannya dari genggaman erat Nayoung. "Aku harus bertemu Yebin- Nayounga, aku harus menemuinya-" ia memberontak pada Nayoung.