"Aku sudah menangkap pelaku yang sempat meneror Minkyung di kampus, kak." suara berat Joshua terdengar nyaring di ponsel Nayoung.
"Benarkah?" tanya Nayoung sedikit memelankan suaranya, melirik ke arah Minkyung yang tertidur lelap usai dokter memeriksa keadaannya beberapa menit yang lalu. "Siapa pelakunya?"
"Pelakunya bernama Jooeun, dia mahasiswi angkatan baru. Sebenarnya dia bukan pelaku utama, jadi selama ini ada seseorang yang membayarnya untuk melakukan semua perbuatan itu pada Minkyung-"
"Seseorang? Siapa?"
"Namanya Cathy Gi- nama korea dari Cathy adalah Gi Hee Hyun. Apa kau mengenalnya?"
"Gi Heehyun?"
.
.
LOST STARS
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awalnya Rena ingin menolak ketika diajak ikut makan malam karena dua alasan. Pertama, ia merasa tidak percaya diri untuk makan malam dengan Jang Yeeun yang terkenal sebagai Femme Fatale di Loews Corp, gadis muda yang cerdas, cantik, memiliki daya tarik kuat bagi siapapun yang melihatnya. Rena khawatir tentang hal itu, yeah dia takut terpesona dengan Jang Yeeun karena Rena sendiri sempat mengakui, kalau gadis itu type idealnya.
Kedua, ia sangat lelah. Ia hanya ingin pulang dan tidur. Ketika jam kerjanya usai, ia baru benar-benar menyadari betapa lelah dirinya. Sebenarnya ajaib sekali ia masih bisa berdiri saat ini kalau mengingat jadwal kerjanya yang padat selama dua minggu terakhir, walaupun tentu saja sekarang ia merasa kakinya hampir tidak kuat lagi menopang tubuhnya.
Tetapi ia tidak bisa menolak ajakan Juyeon untuk makan malam bersama. Ia tidak tahu apakah ia akan dianggap tidak sopan kalau menolak. Ditambah lagi Juyeon adalah rekan kerja yang begitu banyak membantu dirinya dari awal Rena masuk di divisi desain.
Dengan adanya Juyeon yang mencairkan suasana dengan jokes dan cerita cerita lucunya, Rena harus mengakui bahwa ia tidak menyesal telah ikut makan malam bersama. Makanannya enak dan orang-orangnya menyenangkan. Dan menyadari ia banyak tertawa selama makan malam karena lelucon yang dilontarkan Juyeon. Sudah lama sekali ia tidak tertawa-tertawa seperti itu.
Walaupun ia bersenang-senang, rasa kantuk tetap menyerangnya. Tentu saja itu tidak aneh mengingat sudah beberapa minggu terakhir ini ia kurang tidur. Ia tidak tahu sudah berapa kali ia menguap diam-diam selama makan malam. Dan sekarang ia menguap lagi.
"Ngomong-ngomong, apa pendapatmu tentang Yeeun?" bisik Juyeon
Rena buru-buru mengatupkan mulut dan menoleh menatap Juyeon. "Hm?"