Kring! Kring! Kring!
Rafif mematikan jam wekernya yang menjerit nyaring. Kemudian, ia mengucek matanya seraya menguap. Rafif bangkit dari posisi tidurnya, lalu meregangkan otot. Ia mengusap tengkuknya sambil merenung sesaat. Setelah merasa kantuknya berkurang ia beranjak membuka gorden dan jendela kamarnya. Menghirup udara pagi yang belum terkontaminasi polusi.
Setelah dirasa cukup udara segar mengisi rongga paru-parunya, Rafif melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Kurang lebih sepuluh menit Rafif membersihkan diri. Setelah acara mandinya selesai, ia langsung mencari seragam sekolahnya di lemari. Tak lama kemudian, ia menemukan seragamnya dan langsung ia pakai.
Rafif ini contoh anak yang tau aturan, penurut. Sama orang tua nurut, sama guru juga nurut. Kalau kata orang tua A ya A, kalau kata guru B ya B. Jadi setiap pakai seragam, atributnya pun juga lengkap. Bisa dibilang good boy si Rafif ini. Kalau masalah telat kemarin, itu karena ban vespanya bocor.
Sayangnya, penampilan tak sesuai dengan kemampuan.
Biasanya kan kalau penampilannya rapi, atribut lengkap, tidak pernah melawan guru, pasti dinilai sebagai siswa berprestasi. Namun tidak dengan Rafif, ia adalah siswa yang prestasinya di sekolah standar atau biasa-biasa saja.
Sekarang, Rafif sedang menyisir rambutnya. Ia menata rambutnya sebaik mungkin. Meski tetap saja akan berantakan jika nanti terkena angin.
"Rafif, cepetan turun! Lama banget. Lagi apa, sih? Ini bekalnya. Mama taro di meja makan. Jangan lupa dibawa!" suara mama Rafif terdengar, menyuruh anak bungsunya agar segera keluar dari kamar dan turun ke bawah.
Fyi, Rafif adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakaknya yang pertama laki-laki, dan yang kedua perempuan. Papa Rafif-yang notabene-nya sebagai pengusaha bengkel-adalah maniak vespa dari jaman ke jaman. Tak urung membuat Rafif tertular menyukai skuter buatan Italia itu. Selain itu, Rafif memang kebiasaan membawa bekal dari rumah, lebih hemat. Dan juga karena ia kadang malas untuk jajan ke kantin. Masa bodoh dengan pandangan teman-temannya yang menilai bahwa Rafif anak manja. Yang penting masakan mamanya enak.
"Ini lagi pake sepatu, Ma! Iya, bentar lagi Rafif turun!" teriak Rafif dari lantai atas.
"Buruan! Itu keburu vespa kesayangan kamu dibawa sama Papa!" sahut mamanya kencang dan bernada seruan dari lantai bawah. Kemudian, terdengar lagi gerutuan yang keluar dari mulut mamanya. "Padahal vespa udah banyak, masih aja mau rebutan sama anaknya. Dasar, Papa yang nggak pengertian."
Sontak saja, kalimat mamanya tersebut membuat Rafif langsung menyambar tasnya dan bergegas untuk turun ke bawah.
Rafif kelabakan mencari-cari kunci motor vespanya, dan akhirnya ia berhasil menemukan kuncinya yang masih belum tersentuh oleh papa.
"Ma, Rafif berangkat, ya! Bye, Assalamualaikum!" ujarnya sembari mencium punggung tangan mamanya secara cepat. Tak lupa ia mengambil dan memasukkan bekalnya ke dalam tas.
"Giliran soal vespa aja cepet. Ck." Decak mamanya seraya menghela napas pendek. "Waalaikumsalam, hati-hati. Jangan ngebut. Nanti vespanya lecet, kamu sendiri kan yang susah. Inget pesen Mama!" lanjut mamanya sambil berteriak karena anak bungsunya itu sudah beranjak keluar rumah.
"Iya!" namun, tetap saja terdengar suara sahutan dari luar. Sebelum, suara vespa menyambut gendang telinga mamanya, perlahan tapi pasti suara vespa itu mulai mengecil dan makin mengecil ditelan oleh suara kendaraan lain yang beradu di jalanan menandakan sang empunya sudah pergi menjauh.
***
Memasuki gerbang sekolahnya, Aspuri berjalan santai sembari mengunyah permen karet. Sesekali ia mengembungkan balon hasil dari kunyahan permen karetnya. Menatap sekeliling, ia menemukan sesosok siswa yang baru datang, yang menjadi perhatian Aspuri adalah kendaraan yang dipakai oleh siswa tersebut ke sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Panggil Aku Goblok!
Teen Fiction[Completed] Dengan finansial seadanya, Qila adalah sosok yang menjunjung tinggi kesederhanaan dan mampu membuat orang-orang di sekelilingnya tertipu dengan topeng yang selalu ia pamerkan, layaknya remaja kebanyakan yang hanya akan senang dengan hal...