Aspuri mematung. Mulutnya yang semula terkatup kini terbuka lebar tanpa perlu repot-repot ia tutupi dengan tangan. Namun akal sehatnya masih menguasai sehingga Aspuri mengerjapkan matanya berulang kali. Melupakan keterkejutan, Aspuri berderap maju menghampiri kakek dengan kaki bergetar. Tepat ketika Aspuri menangkap lengan kakek yang melemas, alarm rumah sakit-yang Aspuri duga kuat sebagai tanda kebakaran-berbunyi memenuhi langit-langit toilet.
Para pengguna lift berubah panik, pasalnya belum genap mereka tiba di lantai yang ingin mereka tuju, mendadak terdengar bunyi alarm kebakaran. Sontak saja lift berhenti secara otomatis dan langsung bergerak turun ke lantai dasar.
Suasana tegang yang semula dirasakan Aspuri berubah menjadi mencekam. Aspuri dapat mendengar langkah kaki orang-orang yang berusaha menyelamatkan diri dan teriakan 'kebakaran' bernada panik di seantero rumah sakit. Di tengah riuh rendah suara yang menyelimuti seluruh gedung rumah sakit, Aspuri memutar otak mencari jalan keluar. Aspuri bergegas memapah tubuh kakek yang kian melemas keluar dari toilet. Setelah berhasil keluar, tampak tim tanggap darurat mengambil alih penanganan keadaan darurat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh para karyawan.
Lantas tim tanggap darurat pun menghubungi tim komunikasi (security) karena diduga kebakaran berpotensi akan menjadi besar. Sembari menunggu tim komunikasi melakukan tugas sesuai perintah, karyawan lain membantu mengambil APAR yang berada di lokasi lain dan membantu memadamkan kebakaran.
Tim komunikasi yang mendapatkan sinyal perintah bergegas menghubungi tim keadaan darurat lainnya seperti koordinator, pengawas, tim pemadam kebakaran, tim evakuasi, dan tim P3K.
Aspuri berusaha sebisa mungkin untuk tidak panik saat asap hitam mulai memasuki lantai dasar. Dadanya sesak, alhasil membuatnya terbatuk kuat. Digenggamnya erat tangan kakek yang terasa amat dingin, kulitnya pun pucat pasi, tubuhnya kehilangan keseimbangan sehingga beban yang didapat Aspuri juga kian memberat.
Sedangkan di lantai tiga, Qila yang lima menit lalu baru saja tiba di ruang rawat Aspuri tergopoh-gopoh mencari pintu darurat ketika ia mendapati siluet api yang membubung tinggi dari arah berlawanan. Pasien lain serta orang-orang berlari-lari ketakutan, seluruh gedung rumah sakit berlantai lima ini menjadi kacau dan berantakan. Tetapi, untung saja hal itu tidak berlangsung lama karena seorang bapak setengah baya berkata bahwa ia menemukan tangga darurat untuk segera turun ke lantai dasar. Para karyawan yang memang bertugas sesuai tanggung jawab bergerak menyemprotkan APAR ke segala sudut yang mulai dilahap api.
Tepat ketika orang-orang dan sebagian pasien-yang masih mampu berlari-menuju tangga darurat, lantas turun secara berdesakan, tim evakuasi tiba di lantai tiga, menyisir seluruh sudut ruangan, kemudian mengarahkan dan memastikan karyawan serta pasien yang masih tersisa di lantai tiga untuk keluar melalui jalur evakuasi yang benar dan aman menuju area assembly point-hal yang sama-sama dilakukan oleh seluruh tim evakuasi yang bertugas menangani bencana kebakaran ini. Beberapa orang ataupun pasien yang telah berada di lantai dasar memutuskan untuk segera keluar dari bangunan rumah sakit, tak terkecuali Aspuri yang terlihat susah payah memapah kakek.
Tim evakuasi bertugas di segala titik agar setidaknya kebakaran ini tak menghasilkan banyak korban. Setelah memastikan semua orang dan para pasien masuk ke area assembly point, sekarang giliran tim P3K yang bertugas mencari korban yang cedera, pingsan, ataupun shock karena bencana.
Qila yang sudah berada di lantai dasar, terengah bersama orang-orang yang ikut turun menggunakan tangga darurat. Kala ia dan orang-orang itu ingin beranjak keluar, dari arah belakang mereka terdengar bunyi berdebam yang kuat. Refleks membuat orang-orang saling berpandangan seolah bertanya ada apa? Apa yang terjatuh? Keingintahuan mereka pun terjawab saat mereka menolehkan kepala ke belakang, ternyata si Jago Merah sudah melahap sebagian gedung rumah sakit terbukti dari plang besi yang barusan terjatuh dari lantai atas juga sudah terlahap kobaran api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Panggil Aku Goblok!
Teen Fiction[Completed] Dengan finansial seadanya, Qila adalah sosok yang menjunjung tinggi kesederhanaan dan mampu membuat orang-orang di sekelilingnya tertipu dengan topeng yang selalu ia pamerkan, layaknya remaja kebanyakan yang hanya akan senang dengan hal...