Didalam kelas,Ghiffa menopang dagunya malas karena mengikuti pelajaran Fisika,terlebih guru yang bernama bu Arum masih terus berceloteh meskipun jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
Kebanyakan murid sudah memperotes tindakan guru itu,namun yang di dapat hanya jawaban "Nanti,ini tanggung". Selalu saja seperti itu.
Ghiffa melirik sekilas benda yang berada di pergelangan tangannya.Ghiffa mendengus kesal,benar-benar kesal saat ini.
"Baiklah anak-anak,saya rasa cukup sekian dan silakan menikmati waktu istirahat kalian".Ucap bu Arum dan langsung keluar kelas.
"Menikmati dari segi mananya,orang udah kepotong banyak gini".Gerutu Ghiffa tak jelas dengan menggerucutkan bibirnya.
"Gak usah manyun gitu.Mending langsung ke kantin yok!".Ajak Keizha.
Ghiffa hanya mengangguk dan mengikuti ajakan dari Keizha.
Disepanjang koridor kelas,Ghiffa mendapatkan tatapan sinis dari mereka.Ghiffa merasa risih sendiri ditatap seperti itu.
"Pada liatin gue apa yah?".
"Jelas lah,kan lo lagi deket sama Leon".Jawab Marsya dengan entengnya.
"Emang salah kalo deket?". Pertanyaan polos itu keluar dari mulut Ghiffa.
Keizha gemas sendiri terhadap polosnya Ghiffa,sampai dia menoyor kepala Ghiffa pelan." Aduhh,salah gue apa coba?".
"Lo masih nanya salah lo?". Keizha mendengus kesal.
"Jelas lah lo salah dimata mereka karna lo deket sama cowok idaman mereka yaitu Leon".
Ghiffa memanyunkan bibirnya dengan mengusap kepalanya yang sedikit terasa sakit."Bodo ah,gue gak peduli".
Dengan cepat Ghiffa meninggalkan Keizha dan Marsya yang masih berada dibelakangnya.
Sesampainya dikantin Ghiffa hanya celingak-celinguk tak jelas karna kantin kini sudah penuh.
"Nah kan gara-gara bu Arum sih,gak kebagian tempat kan". Gerutu Ghiffa.
"Bagus yah,udah ninggalin tapi masih mematung disini".Omel Marsya yang sekarang sudah berada dibelakangnya.
"Lo liat,kita gak kebagian tempat duduk".
Mata Keizha dan Marsya menyapu bersih seluruh kantin." Nah kita ngumpul aja sama Leon dan lo yang minta izin".
Tangan Keizha segera mendorong tubuh Ghiffa dari belakang untuk menuju meja panjang yang berada dipojok kantin.
Ghiffa menggelengkan kepalanya dan meronta dari perintah Keizha itu karna Ghiffa melihat Levin berada disana dan terlebih Ghiffa mau mogok bicara dengan kakaknya.
"Gue gak mau elah".
"Lo kan deket sama Leon,jadi buru lah!".Marsya yang sejak tadi diam malah ikut mendorong tubuh Ghiffa.
"Gue lagi mogok ngomong sama dia,gue lagi marah ini".
"Lo lebih milih mogok makan hah?".Tanya Keizha.
Ghiffa hanya mendengus kesal dan pasrah saja saat ini.
"Hai".Sapa Keizha setelah berada didekat meja itu.
Mata lelaki yang berada dimeja itu mengarah kepada pemilik suara itu.
"Ada apa Fa?". Tanya Leon ketika melihat adiknya berdiri di belakangnya.
Yang ditanya tak menjawab,dia justru memalingkan wajahnya.Keizha yang melihat itu langsung menyenggol bahu Ghiffa agar Ghiffa mengutarakan niatnya kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghiffanya Levin [ SELESAI ]
Teen FictionJudul lama : "CINTA dalam PERSEGI" [ BELUM PERNAH REVISI ] Aku tidak menyukai posisi ini, dimana aku mencintai kamu sedangkan kamu mencintai dia, dan dia justru mencintainya. Disini aku merasa menjadi orang bodoh •~°~•Ghiffanya Laurin Genova Kesalah...