Part 13•~°~•Untuk kali pertama

9.6K 406 1
                                    

Setiba di rumah,Ghiffa segera menuju kamarnya dan membuang tas sekolahnya kesembarang arah.Tubuhnya dia hempaskan kekasur dengan posisi tengkurap tanpa mengganti pakaiannya sama sekali.

Dirinya merutuki diri sendiri mengenai pertanyaan bodoh yang diutarakannya kepada Levin yang justru membuat dirinya tersakiti sendiri.

Ghiffa merasa kesal sekaligus sedih dan senang yang bersamaan sampai tadi security rumahnya dan pak Bima beserta yang lainnya menatap bingung Ghiffa yang tidak seperti biasanya.

Entah mengapa Ghiffa merasa dirinya hanya sebagai pengganti sesaat dihidup Levin,yah hanya pengganti sesaat ketika Vanessa tak ada disisi lelaki itu.

"Gak ada posisi yang lebih buat gue apa?".

"Aarrgg".Kesalnya dengan setengah berteriak.

Disaat orang lain yang mungkin sangat merasa bahagia dengan kisah cinta pertamanya dan mungkin juga cinta pertama yang tidak bertepuk sebelah tangan,sedangkan dirinya apa yang patut dibanggakan dengan kisah cinta pertamanya yang justru penuh luka.

Dibaliknya tubuh Ghiffa menjadi terlentang,menatap kosong langit-langit kamarnya yang bernuansa biru langit dengan hiasan sebuah bintang-bintang dan bulan.

"Kapan gue benar-benar terlihat dimata lo Lev". Lirihnya.

Mata Ghiffa terasa berat untuk terbuka sampai akhirnya dia terpejam menuju alam mimpi dengan masih memakai seragam sekolahnya.

•~°~•∆∆∆•~°~•

Leon melirik jam tangan hitamnya yang memang selalu dia pakai.Waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam.

Leon bangkit dari sofa ruang keluarga menuju lantai atas.Sesampainya dilantai atas dia membuka pintu kamar adiknya,Ghiffa.

Helaan napas terdengar dari Leon setelah mendapati Ghiffa belum bangun dari tidurnya.Dengan perlahan Leon menghampiri Ghiffa yang masih terpejam.

"Tumben banget nih anak".Gumam Leon.

Tadi sesampai dirumah,Leon segera mencari keberadaan adiknya itu karna dia tak melihat sosok Ghiffa didalam rumah.Setelah menanyakan kepada salah satu pelayan katanya kemungkinan Ghiffa berada dikamarnya.

Leon segera mengecek kamar gadis itu dan benar saja gadis itu tertidur dengan posisi yang kurang nyaman bahkan Leon mendapati tas gadis itu yang tergeletak diatas lantai.

Melihat adiknya yang tertidur tanpa bantal dan juga selimut,mengharuskan Leon mengangkat tubuh Ghiffa untuk membenarkan posisi tidurnya,dan tak lupa juga menyelimuti tubuh itu.

Leon duduk titepi ranjang Ghiffa,tangannya menepuk pelan pipi Ghiffa untuk membangunkan gadis itu.

"Fa,Iffa,bangun". Ucapnya yang menganggu tidur Ghiffa sampai gadis itu menggerang dalam tidurnya.

"Kebo banget sih lo".

Dan lagi-lagi Ghiffa hanya menggeliat dalam tidurnya.

"Ghiffa bangun".Ucap Leon yang sedikit meninggikan volume bicaranya.

Mata Ghiffa perlahan terbuka karna benar-benar terganggu tidurnya terlebih tepukan pada pipinya itu.

Sosok pertama yang dia lihat adalah Leon,kakaknya.Ghiffa mengucek matanya dan mengganti posisinya menjadi duduk." Udah puas tidurnya?".Tanya Leon yang membuat Ghiffa menatapnya kembali.

Ghiffanya Levin [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang