Part 43•~°~•Kebun Teh

6.2K 314 3
                                    

Tubuh Ghiffa menggeliat dalam tidurnya saat sebuah sinar mencoba menerobos masuk ke dalam tenda itu. Karena merasa terganggu akhirnya mata indah Ghiffa terbuka secara perlahan.

Ghiffa bangkit untuk duduk setelah fia tidak melihat keberadaan Marsya yang semalam tidur disampingnya. Kemudian dengan perlahan Ghiffa membuka tenda yang dia tempati malam tadi, dan terlihatlah beberapa sahabatnya sedang berkumpul di dekat bekas api unggun semalam.

Ghiffa melirik kearah timur ternyata matahari mulai menampakan dirinya, pantas saja mereka sudah terbangun.

Ghiffa menghampiri mereka dan memilih duduk tepat di samping kakaknya dengan tangan yang menggelayut manja di lengan kokoh Leon.

"Baru bangun?" Ghiffa mengangguk saja sebagai jawaban dari pertanyaan Leon dengan mata yang masih terpejam.

"Manja banget sih lo." Gerutu Leon saat kepala Ghiffa menggesek-gesek lengan Leon mencari tempat ternyamannya.

"Biarin."

"Gue tau kalo gue wangi, tapi gak gini juga kali."

Ghiffa mendengus dengan tangannya yang memukul lengan Leon. "Jangan kepedean deh."

"Gue masih ngantuk kak." Lanjut Ghiffa dengan mata yang terus terpejam.

"Ya udah tidur aja sono, kita mah mau balik ke villa."

Kepala Ghiffa mendongak menatap Leon dengan mata sayunya. "Kita disini cuma semalem?"

Leon yang melihat wajah Ghiffa dalam keadaan seperti itu justru tertawa dengan tangan yang menarik hidung Ghiffa. "Festivalnya besok jadi kita gak bisa lama-lama disini."

Ghiffa menganggukan kepalanya singkat dengan tangan yang mengusap-usap hidungnya.

"Levin mana?"

"Masih di tenda kayanya."

Alex yang sejak tadi ikut duduk disana kini berdiri menatap yang lainnya yang masih terduduk. "Lebih baik kita beres-beres sekarang biar bisa cepet istirahat di villanya Levin."

Mereka mengangguk menyetujui ucapan Alex barusan dan mereka mulai menuju tendanya masing-masing.

"Fa." Leon menepuk-nepuk lengan Ghiffa yang masih menggelayuti lengannya.

"Hmm."

"Buruan beres-beres jangan terus ngelayut kaya cabe gini ke gue."

Ghiffa mencibir Leon dengan gerakan sedikit kasar untuk melepaskan tangannya di lengan Leon. Tanpa mengatakan sepatah katapun Ghiffa pergi meninggalkan Leon dengan wajah ditekuk.

•~°~•∆∆∆•~°~•

Ghiffa menggelengkan kepalanya saat melihat para sahabatnya segera duduk di sebuah sofa yang ada disini dengan raut wajah lega, sepertinya mereka kelelahan setelah turun dari bukit.

Mereka memang sudah berada di villa Levin yang kemarin sempat menjadi tempat parkir mobil mereka untuk istirahat sebelum besok mereka menuju ke sebuah kota yang mengadakan festival itu.

"Sumpah cape gue." Ucap Fathar dengan tangan yang dia rentangkan disandaran sofa dan mata yang tertutup.

Keizha mengangguk setuju dengan ucapan Fathar. "Untuk pertama kalinya gue naik turun bukit ternyata capek juga."

Marsya yang sedang duduk santai tiba-tiba menegakan tubuhnya dengan mata yang menatap Vanessa. "Sa lo beneran udah baikan, gak mau ke dokter?"

Ghiffanya Levin [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang