Part 10•~°~•Musik

9.4K 566 4
                                    

Keadaan kantin saat ini ramai karena bel istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalau.

Kini Levin dan Leon tengah duduk di meja paling pojok,menunggu Alex dan Fathar yang tengah memesan makanan untuk mereka.

Beberapa menit diantara Levin dan Leon tidak terjadi percakapan sama sekali.Ketika Levin menatap Leon,Levin melihat Leon tengah melamun dengan pandangan yang tertuju pada satu titik dan Levin tidak tau kemana arah pandang Leon karna dia duduk tepat dihadapan Leon.

Levin memilih mengarahkan pandangannya kearah tatapan Leon itu dan yang Levin dapati adalah keberadaan Ghiffa yang duduk tak jauh dari mereka dengan sahabatnya.Levin juga melihat Ghiffa tengah melamun dengan mata yang sembab seperti habis menangis.

Levin mengarahkan tubuhnya kembali untuk menghadap Leon."Le".Panggil Levin namun tak di dengar oleh Leon.

"LEON".Panggil Levin dengan lebih keras dan itu berhasil membuat Leon menatapnya.

"Apa sih gue gak budeg".

Levin menghembuskan napasnya kasar,sepertinya dia harus bersabar kali ini."Lo ada masalah sama Ghiffa?".

Leon kaget dengan pertanyaan Levin hingga kini seolah alisnya menyatu."Anjir,yang ada itu lo bukan gue,udah buat dia nangis lagi".Teriak Leon dalam hati,yah hanya dalam hati saja.

"Enggak".

"Terus kenapa sampe ngelamun gitu liat Ghiffa-nya?".

"Sejak kapan lo jadi cerewet gini?".

Levin menggelengkan kepalanya mencoba fokus untuk menanyakan sesuatu yang dia ingin tau sejak pertama melihat kedekatan Leon dengan Ghiffa.

"Lo pacaran sama Ghiffa?".

1 Detik

2 Detik

3 Detik

"HWAHAHA".Bukannya menjawab,Leon justru tertawa keras membuat pandangan seluruh siswa mengarah kepadanya tak terkecuali Ghiffa dan Vanessa.

Bagaimana Leon tak tertawa jika melihat raut wajah Levin yang serius ditambah pertanyaan konyolnya itu.

Sedangkan Levin yang mendengar tawa itu berdecak kesal,sudah berusaha serius malah ditertawakan."Gue serius nyet".

"Ok,ok.Gue sama Ghiffa pacaran?ya gak lah".

"Yakali gue pacaran sama adik sendiri.Emangnya gue kurang laku".Lanjutnya dalam hati.

"Kalo gak pacaran apa suka atau bahkan cinta,maybe?".

Lagi-lagi Leon tertawa mendengarnya."Gak lah".

Sebenarnya Leon kurang yakin dengan jawabannya,bukan karena Leon memiliki rasa melebihi kakak kepada adiknya tapi dia sedikit tidak yakin jika dia mengatakan ini maka Levin tidak akan bertanya lebih lanjut dari ini semua dan Leon tak ingin membongkar identitas Ghiffa.Jika dia akan berbohong,dia juga belum mempunyai alasan yang masuk akal.

"Terus hub_".Ucapan Levin terpotong dengan ucapan orang lain yang baru datang diantara mereka dan itu membuat Leon bernapas lega olehnya.

"Hayo pada ngomongin apa kalian hah?".

Leon dan Levin menatap orang itu yang tak lain adalah Fathar.

"Anjing lo Thar ninggalin gue udah gue yang bawa makanannya lagi,dasar lo".Teriak Alex yang berada di belakang Fathar dengan kedua tangan membawa nampan.

Ghiffanya Levin [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang