Part 11•~°~•Bersama?Lagi?

9.3K 443 3
                                    

Kaki Ghiffa mengetuk-ngetuk tembok di depannya sambil memegang ponselnya untuk mengecek akun sosial miliknya.

Lagu dari Cakra Khan yang Kekasih Bayangan terus mengalun indah di earphonenya,sesekali ingatannya berputar kembali pada kejadian tadi disaat Levin melamun karena mendengar lagu itu dan disaat Levin mengajarinya bermain gitar.

Tubuh Ghiffa terlentang diatas kasur dan kakinya menapak didinding,dengan kata lain Ghiffa kini tengah rerebahan dengan posisi yang terbalik.Sesekali Ghiffa tersenyum tiba-tiba disaat mengingat bagaimana kedekatannya dengan Levin tadi.

Ghiffa menutup wajahnya dengan kedua tangannya."Aarrrggg". Teriak Ghiffa saat mengingat dirinya yang begitu konyol saat menahan napas didekat wajah Levin itu pasti sangat memalukan.

Tunggu...

Tubuh Ghiffa terbangun tiba-tiba ketika mengingat kejadian disaat Levin mengajarinya bermain Gitar.

"Ih,kenapa gue lupa sih".

Dengan tergesa-gesa Ghiffa bergegas ke luar kamar untuk menuju kamar kakaknya yang memang berada di samping kamar Ghiffa.

Kali ini Ghiffa harus memasang wajah manisnya itu dihadapan Leon demi tujuannya tercapai.

Tangan Ghiffa mengetuk-ngetuk kamar Leon dengan gerakan lembutnya.Untuk kali ini dia harus berlagak sopan kepada kakaknya itu,kalau bukan keadaan mendesak mana mau dia melakukan seperti ini.

Tok...Tok...Tok...

" Masuk".Terdengar jawaban Leon dari dalam kamar lelaki itu.

Tangan Ghiffa membuka pintu perlahan dan sudah tersenyum manis sebelum Leon melihat dirinya.

Leon mempause  PS-nya dan menatap kearah pintu yang terbuka dengan sebelah alis yang terangkat.

"Boleh masuk gak nih?".

" Ok gue anggep boleh".Lanjut Ghiffa tanpa memberikan waktu untuk Leon menjawabnya.

Ghiffa menghampiri Leon yang masih menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.Bibir Ghiffa juga tak berhenti untuk tersenyum manis dihadapan Leon.

"Kakaknya Iffa". Panggil Ghiffa lembut tak seperti biasanya.

Leon yang melihat gelagat Ghiffa hanya mendengus kesal karna Leon tau kebiasaan ini.

"Mau minta apa kali ini hah?".

Leon berdiri dari duduknya dan menghadap Ghiffa.Ghiffa yang mendapat jawaban Leon hanya terus tersenyum." Gak boleh galak-galak kak".

Leon memutar bola matanya malas."Gue tau gelagat lo kaya gini pasti mau minta sesuatu kan?".

Waw,kakaknaya ini sungguh peka dan Ghiffa sangat menyukai kepekaan kakaknya ini.

"Ih peka banget deh kakak ku ini,jadi makin sayang". Ucap Ghiffa yang kini sudah berada didalam dekapan kakaknya itu.

Bagaimana tidak peka jika Leon dari kecil sudah tau sifat dan perilaku adiknya ini.

Leon mengusap lembut rambut Ghiffa." Cepetan ngomong sebelum gue gak mau dengerin lo apalagi ngabulin permintaan lo".

Ghiffa melepaskan pelukannya kemudian mendengus kesal atas jawaban Leon sampai-sampai pipinya mengembung seperti anak kecil.

Adiknya ini memang sangat menggemaskan menurut Leon,dan disaat Leon melihat wajah aneh adiknya itu,dia langsung mencupit pipi tersebut saking gemasnya."Mau minta apa lagi?".Suara Leon kini mulai melembut.

Dan itu berhasil membuat Ghiffa tersenyum."Mau gak ajarin gue main gitar?".

Alis Leon terangkat satu setelah mendengar jawaban dari Ghiffa.

Ghiffanya Levin [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang