[11]

7.8K 562 37
                                    

Jam sekolah telah usai, semua siswa dan siswi mulai berhamburan keluar dari dalam kelas, ada juga yang tertinggal karena jadwal piket.

Tak terkecuali dengan Putri, dia juga baru saja keluar dari dalam kelas, karena memang dia harus piket agar besok tidak piket lagi, pikirnya.

Putri berjalan sendirian, karena teman temannya sudah pulang terlebih dahulu.

Ting!

Dan ponselnya berbunyi, sepertinya ada pesan masuk.

Putri lupa jika tadi Tiyan sempat mengajaknya untuk pulang bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri lupa jika tadi Tiyan sempat mengajaknya untuk pulang bersama. Dia ingin menolak, tapi tidak enak.

Putri takut jika dirinya nanti akan digosipkan yang tidak tidak, misalnya pacaran dengan Tiyan. Putri tidak mau hal itu sampai terjadi, karena memang sangat dilarang oleh pihak sekolah jika guru dan murid menjaling hubungan.

Ya walaupun beberapa ada yang melanggar bahkan tidak ketahuan higga sekarang.

Putri menatap ke penjuru sekolah. Tempat sudah lumayan sepi, dia menanyakan keberadaan Tiyan. Dan ternyata Tiyan menunggu di halte depan sekolah.

Putri menghela nafas dengan berat, lalu segera pergi menyusul Tiyan yang sudah menunggu.

Putri melihat ke arah samping, dan ada sebuah mobil, Langsung saja Putri mendekat dan langsung masuk ke dalam mobil tersebut.

"Pak Tiyan udah tungguin lama?"

"Nggak juga, saya juga baru keluar dari kantor"

Putri mengangguk paham, dia kembali terdiam.

Putri bingung harus berbuat apa.

"Jangan tegang gitu, saya nggak akan apa apain kamu" Tiyan berucap sembari menjalankan mobilnya.

Putri mendengus kasar.

"Pak Tiyan ada tujuan apa anter saya pulang?" Putri tidak basa basi lagi.

"Tidak ada tujuan apa apa, saya memang ingin mengantar kamu pulang"

"..."

"Saya dengar dari Dimas, kamu berangkat diantar. Jadi saya inisiatif ajak kamu pulang bersama. Rumah kamu dan rumah saya kan dekat"

Putri menatap Tiyan intens.

"Jangan gini lagi ya pak?"

"..."

"Saya nggak mau kalau nanti dapet berita yang aneh aneh, dikira saya pacaran sama Pak Tiyan nanti"

Tiyan tersenyum tipis.

"Memang kenapa jika kamu menjalin hubungan dengan saya?"

Pertanyaan Tiyan membuat Putri menatapnya.

"Ya nggak boleh pak, saya ini murid, dan Pak Tiyan guru. Mana boleh pacaran"

PRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang