[17]

8.3K 562 74
                                    

(Tiga bulan kemudian)

Putri sedang berjalan ke arah kelasnya. Dia berjalan dengan santai

Hingga menyadari bahwa tatapan sebagian teman sekolahnya aneh terhadapnya.

Mereka menatap dengan sinis sembari berbisik.

"Kenapa mereka lihatin gue segitunya?" Putri bergeming, dia mencoba tidak peduli  dan kembali berjalan untuk memasuki kelas.

Putri segera masuk ke kelas dan menyimpan bukunya di loker.

"Put"

Putri menoleh, ternyata Ara yang memanggil.

"Apaan?"

"Itu beneran ya?"

"Apanya yang beneran?" Putri terlihat bingung dengan pertanyaan Ara.

"Jangan bilang lo belum lihat komunitas Neoz?"

Putri menaikkan alisnya "Apasih?"

Putri mengambil ponselnya, lalu segera membuka akun komunitas sekolah

"Gue lihat Putri sama wali kelasnya jalan bareng dong di mall, gandengan tangan lagi"

Ucap seorang anonim sembari menyertakan foto Tiyan dan juga Putri yang memang saat itu sedang berbelanja kebutuhan lamaran.

Namun Putri tidak menyangka jika ada yang mengikuti dan mengabadikan foto tersebut.

Putri melihat komentar komentar komunitas

"Putri sama Pak Tiyan pacaran?"

"Gila aja kalau pacaran, yakali Putri mau sama om om"

"Om om ganteng gitu juga gue mau kali"

"Gue juga pernah lihat Putri masuk ruang kerjanya pak Tiyan sih, entah mereka ngapain di sana"

"Ya elah kayak gak pernah lihat murid sini pacaran sama guru aja, bukannya wajar?"

Putri masih membaca komentar komentar tersebut, dan tepat dia menemukan komentar yang membuat aliran darahnya mendidih

Yaitu komentar dari Sasa

"Who know's guys? Siapa tahu emang mereka pacaran, terus setiap dateng ke ruangannya buat kasih..... (Jatah?) WKWKWK"

"Gue rasa nggak mungkin Putri kayak gitu"

"Siapa yang tahu sih? Dia aja waktu pacaran sama Joan juga suka nempel sana sini kan? Siapa tahu emang si Putrinya aja yang keganjenan sama Pak Tiyan"

Putri mengepalkan tangannya, dia melempar tasnya ke meja, lalu segera keluar dari kelas.

Putri masih berlari untuk mencari keberadaan Sasa, dia sudah tidak bisa memberikan Sasa kesempatan, Putri sudah terlalu menahan amarah kepada Sasa yang seperti tidak suka padanya.

Putri ke arah kelas Sasa, dan ternyata Sasa ada di kelas sedang mendengarkan sesuatu di telinganya.

Putri yang sudah dikuasai amarah, segera mendobrak pintu kelas dan menarik rambut Sasa dengan kuat

Sasa yang terkejut tidak sempat melawan, rambutnya tertarik hingga dia berdiri.

"Sakit brengsek!"

"Lo yang brengsek sialan!"

"..."

"Gue udah sabar ya sama kelakuan lo yang suka jelek jelekin gue di belakang, tapi kali ini, gue bakalan bales lo."

PRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang