[56]

5.2K 375 32
                                    

Sekarang, Tiyan bersama Papa Tama dan Oma Elisa di ruang tengah. Mereka ingin meminta penjelasan atas kejadian ini.

Sementara mama Fitri berada di kamar bersama dokter kandungan yang dihubungi langsung dari rumah sakit oleh Oma Elisa

"Berapa usia kandungan Putri?" — Oma Elisa

"Jalan tujuh minggu"

"Lalu, kenapa bisa Putri berniat ingin menggugurkan kandungan?"

Tiyan menghela nafas, dia mengusap wajahnya

"Papa rasa nggak mungkin Putri nekat melakukan itu" — Papa Tama

"..."

"Ada apa dengan kalian?"

"Putri sengaja minum obat pencegah kehamilan selama ini, dan Tiyan nggak tahu hal itu"

"..."

"Tiyan marah karena Putri nggak ngomong apa apa soal keinginan dia yang belum mau punya anak, akhirnya Tiyan dengan sengaja ganti obat itu jadi vitamin biasa"

"..."

"Sampai akhirnya Putri hamil, Tiyan nggak kepikiran kalau Putri semarah ini sama Tiyan, bahkan dia berniat gugurin kandungan itu"

Papa Tama dan Oma Elisa mulai paham apa yang terjadi dengan rumah tangga Tiyan dan juga Putri

"Putri juga bilang kalau dia nggak mau anak nya lahir di rahim seorang ibu yang mentalnya terguncang, dia takut"

Oma Elisa menghela nafas dengan panjang

"Reaksi yang wajar dari Putri"

"..."

"Dia tidak berniat membunuh calon bayinya, tapi dia hanya takut jika dia tidak bisa menjadi seorang ibu pada umumnya"

"Terus, Tiyan harus gimana?" — Tiyan

"..."

"Kalau Tiyan membiarkan Putri menggugurkan kandungannya, berarti Tiyan yang gila"

"Hubungi orang tua Putri, mereka harus tahu kondisi anaknya" Papa Tama ikut berbicara

"Mungkin dengan mendatangkan mama atau papanya, Putri menjadi paham"

Oma Elisa mengangguk, menyetujui usul dari Papa Tama "Oma yang akan menghubungi mereka, kamu ke kamar dulu sana"

Tiyan menghela nafas, lalu segera meninggalkan Oma dan Papanya untuk ke kamar

.
.
.

Sementara itu, Putri masih dalam penanganan, mau tidak mau Putri harus diinfus karena kekurangan cairan dan asupan nutrisi pada janinnya.

Tak berselang lama, Tiyan masuk ke kamar.

"Bagaimana menantu saya Dokter Ela?"

"Apa Ibu Putri sebelumnya tidak dapat makan? Karena setelah saya periksa kondisinya, beliau mengalami dehidrasi dan perutnya belum terisi nutrisi apapun"

Mama Fitri menatap Tiyan

"Hal ini cukup membahayakan ibu dan juga janin, karena ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang cukup"

"Tapi menantu sama calon cucu saya tidak apa apa kan dok?"

"Untuk sekarang aman, saya sudah memberikan vitamin penguat kandungan di dalam infus"

Dokter Ela memberikan secarik kertas untuk Tiyan

"Saya berikan vitamin untuk Ibu Putri, Pak Tiyan bisa menebusnya di apotek terdekat"

PRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang