[37]

5.6K 377 38
                                    

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, Putri membuka matanya perlahan karena tiba tiba dia terbangun, Sepertinya efek obat tidur sudah habis.

Putri meregangkan badannya sejenak, lalu segera berbalik badan.  

Ketika berbalik badan, Putri melihat Tiyan yang terlelap sembari memeluknya. Putri tersenyum melihat Tiyan sedekat ini.

"Kak Tiyan ganteng banget ya ternyata.." Putri berbisik, lalu mengusap pipi Tiyan dengan lembut.

Dan tiba tiba Tiyan bergerak, dia mengeratkan rengkuhannya.

"Kenapa bangun?" Tiyan berucap dengan suara serak, dan itu membuat Putri terkejut

"Kak Tiyan kok bisa tahu kalau aku bangun?"

"Celana dalam kamu saja saya sudah tahu, apalagi hal kecil seperti ini"

"Kakkk"

Tiyan tersenyum, lalu mengeratkan pelukannya

"Tidur lagi sayang, besok katanya mau jalan jalan kan?" Tiyan berucap sembari memejamkan mata

Putri menghela nafas "Biasanya kalau jam segini tuh aku kerjain tugas kuliah kak"

"Oh ya?"

"Hmm, karena aku jarang bisa tidur kalau pulang dari part time, jadi mendingan belajar atau nggak ya kerjain deadline"

"Nggak capek?" — Tiyan

"Nggak capek karena tugas sih kak, tapi capek sama diri aku"

"..."

"Kalau aku nggak sibuk, pikiran aku suka kemana mana sekarang"

Tiyan membuka matanya, dia paham dengan omongan Putri.

"Sekarang, saya sudah berada di sisi kamu. Tidak perlu memikirkan hal hal yang membuat pikiran kamu tidak nyaman"

"...."

"Kamu check up biasanya berapa kali dalam sebulan?"

"Tergantung kak, kadang satu bulan sekali, kadang dua minggu sekali, tergantung kondisi badan aku aja"

"Bulan ini belum check up ya?"

Putri menggeleng "Aku males banget kak, udah satu tahun lebih berobat, tapi nggak sembuh sembuh, aku capek minum obat terus" Putri berkeluh kesah

"Semuanya kan butuh proses, sayang. Apalagi kamu sakitnya butuh penanganan serius, jadi harus sabar" Tiyan mencoba memberikan pengertian

"Iya sih, tapi sabar terus aku yang capek"

Tiyan mengelus kepala Putri, lalu mengecup keningnya

"Sekarang sudah ada saya, jadi tidak akan capek"

"..."

"Mau pindah ke rumah sakit lain?"

"..."

"Rscm kan tidak terlalu lengkap, siapa tahu jika di rumah sakit tengah kota bisa cepat pengobatannya"

"Kalau waktunya check up, pasti jauh deh kak, harus naik kereta lokal"

"Kan ada saya, cinta. Saya yang akan mengantar kamu kemanapun kamu ingin pergi"

Putri menggelengkan kepalanya "Prioritas Kakak pasti bukan cuma aku aja"

"Sekarang, prioritas saya itu kamu"

"..."

"Kamu lebih penting dari apapun, jika saya harus memilih antara pekerjaan atau kamu, tentu saya akan memilih kamu"

PRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang