Tiyan dan juga Putri tengah berada pada perjalanan pulang. Setelah menemani ibu Mima di rumah sakit, Putri bergegas pamit karena dia dan Tiyan harus mempersiapkan acara pertunangan.
Karena besok memang Tiyan dan Putri akan melaksanakan tukar cincin atas kesepakatan kedua keluarga, sebelum Putri kembali ke Bandung.
"Ibu Mima bagaimana?" — Tiyan
"Udah membaik kak, tulang hidungnya tadi kata dokter retak, tapi keseluruhannya baik"
Tiyan mengangguk, lalu menghela nafas
"Apa saya salah melakukan hal seperti ini?"
Putri menatap Tiyan
"Saya hanya berniat mempertemukan Raka dan ayah kandungnya, dan juga saya ingin mengembalikan hak milik Ibu Mima yang selama ini dibawa oleh Hadinata. Tapi saya tidak berpikir jika akan seperti ini"
Putri menggenggam tangan Tiyan dengan lembut
"Kak Tiyan udah bener kok"
"..."
"Reaksi bunda sama Raka wajar kayak gitu, karena mereka udah ditinggal lama"
Tiyan hanya terdiam, lalu mencium punggung tangan Putri dengan lembut
"Mau ke mana lagi hari ini sayang?" — Tiyan
"Ke mana ya? Kak Tiyan kan udah bawa aku jalan jalan keliling Jakarta, jadi bingung mau ke mana lagi"
"Ada barang yang belum dibeli mungkin?"
Putri berpikir sejenak.
Dan dia baru ingat jika dia lupa membeli sesuatu, Putri malu untuk memberitahu Tiyan.
"Sebenernya sih ada kak.."
"Apa? Sekalian mampir sebelum pulang"
Putri ragu untuk memberitahu, dia terlihat malu malu.
"Sayang, mau beli barang apa?" Tiyan bertanya sekali lagi
Putri menghela nafas panjang
"Aku belum beli daleman... " Putri berucap lirih, namun Tiyan dapat mendengar
Tiyan terkekeh ketika Putri terlihat malu mengatakan hal itu
"Yaudah mampir dulu ke store khusus dalaman"
"..."
"Saya juga ingin membeli sesuatu di sana"
"Beli apa?"
"Ya beli celana dalam sayang, kan tokonya khusus untuk dalaman"
"Kenapa kak Tiyan ikut beli?"
"Sudah cukup lama pakaian dalam saya tidak diganti, sudah waktunya dibuang"
"..."
"Kita kan juga akan menikah, semua harus serba baru"
Putri mengangguk paham, dia cukup malu jika harus membahas hal seperti ini.
"Lagian kamu kan juga sudah pernah melihat—"
"Kak Tiyan!!"
Tiyan tertawa ketika Putri salah tingkah, dia memang gemar sekali menggoda calon istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRATAMA
RandomPepatah yang mengatakan "Cinta itu Buta" memang benar adanya. OC [21+ Area]