Siang ini, Neoz international school sedang dihebohkan dengan Pak Satrio yang tergeletak tak berdaya di sebuah gudang belakang sekolah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pak Satrio terkena ledakan peluru, dan juga Hendi yang ditemukan juga tengah tidak sadarkan diri sembari membawa pistol di tangannya.
"Kira kira, kenapa Pak Satrio sama Mas Hendi bisa di belakang sana? Padahal kan itu jauh sama kelas" Yoga berbisik.
"Tadi katanya Mas Hendi tangannya bawa pistol, kemungkinan ya Mas Hendi mau bunuh pak Satrio kali" Zoya menjawab
"Tapi aneh juga sih, kepala sekolah sama satpam sampai mainnya jauh, kayak nggak punya kerjaan" — Raka
Semua masih berbisik bisik, sementara Putri terdiam, dia menatap Tiyan yang tengah berkeliling untuk melihat tugas para kelompok.
'Apa Kak Tiyan yang tembak Pak Satrio?'
Putri masih berpikir keras, tidak mungkin Hendi adalah pelakunya, sangat mustahil karena pistol itu tidak bisa didapat oleh sembarangan orang.
"Put, ini gimana?"
Putri tersadar setelah Bian bertanya kepadanya.
"Lo kesulitan soal yang mana?"
"Yang ini, kenapa gue nggak mudeng mudeng sih, padahal Pak Tiyan jelasinnya gampang"
Putri mengambil alat tulis, lalu segera membantu Bian untuk mengerjakan tugasnya.
"Bian sama Putri cocok juga ya" — Yoga
Zoya mengangguk "Tapi Putri sama Pak Tiyan juga cocok sih, sweet banget mereka tuh"
"Sama gue juga cocok sebenernya" Raka yang berbicara segera mendapatkan tatapan sengit oleh kedua sahabatnya.
"Cocok jadi babunya" — Yoga
Raka sewot dan melempar Yoga menggunakan pengapus kecil.
"Ekhem."
Raka, Yoga dan juga Zoya menatap ke arah belakang, ternyata Tiyan.
"Sudah selesai tugasnya?"
Mereka bertiga hanya menyengir, lalu kembali ke tugas masing masing.
Tiyan beralih menatap Putri dan juga Bian yang tengah fokus belajar bersama. Sesekali mereka berdua tertawa akibat candaan yang dilontarkan
"Putri cocok ya sama Bian"
Dan samar samar Tiyan mendengar dari kelompok sebelah yang sedang membicarakan Putri dan Bian.
"Dulu kan Bian sama Putri satu SMP juga, denger denger juga Bian ngecrush Putri, tapi keduluan Joan"
"Putri dari dulu emang udah cakep, nih ya gue sebagai temennya dari jaman SD walaupun nggak sekelas juga mengakui kalau Putri cantiknya kebangetan, kakak kelas aja pada kepincut"
"Wajahnya lihat deh, kecil banget kayak barbie"
Semua mengangguk setuju
Tiyan hanya dapat menahan kecemburuan saja, dia menghela nafas dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRATAMA
RandomPepatah yang mengatakan "Cinta itu Buta" memang benar adanya. OC [21+ Area]