Tiyan baru saja sampai rumah pukul lima sore, hari pertama dia menjadi pimpinan, pastinya sangat melelahkan, apalagi sebelumnya dia tidak pandai dalam dunia bisnis seperti ini.
"Wah, pimpinan Pratama Company cabang Jakarta baru pulang ternyata" Dimas menyambut Tiyan pertama kali.
"Dateng jam berapa lo?" Tiyan mendekat sembari memeluk Dimas sejenak
"Tadi siang, nunggu si Juna pulang sekolah, soalnya minta ikut"
Tiyan mengangguk
"Pak Tiyan, ini minuman hangatnya" Bibi Ina datang sembari membawa teh hangat untuk Tiyan
"Terima kasih Bi" Tiyan segera minum teh hangat tersebut
"Putri mana?" Tiyan bertanya
"Ada di kamarnya" — Dimas
"Putri gapapa kan?" — Tiyan
Baru saja Dimas ingin menjawab, namun Juna datang memanggil
"Kak Tiyan, kak Putri dari tadi mual tuh"
"Mual?"
Juna mengangguk "Tadi Juna mau pinjem charger sebentar, tapi pas di depan pintu kamar, Juna denger Kak Putri mual mual sampai batuk gitu"
Tiyan melempar jas dan juga tas nya sembarangan, lalu segera masuk ke kamar untuk menemui sang istri
"Sayang" Tiyan mendekat ke arah Putri yang terlihat lemas di depan wastafel
"Ada yang sakit?"
Putri menggelengkan kepalanya "Cuma agak lemes aja mas"
Tiyan membantu Putri berjalan keluar.
"Udah makan kan?"
"Udah mas, mungkin emang bawaan adek bayi, makanya lemes"
Tiyan membantu Putri terbaring, lalu mengelus perutnya
"Adek bayi jangan nakal ya di dalem" Tiyan mencium perut sang istri, lalu segera memakaikan selimut agar Putri merasa hangat
"Kamu mau apa? Biar aku beliin"
"Nggak mau apa apa mas"
"Yaudah, istirahat dulu aja, nanti makan malam nya aku bawa ke kamar"
Putri mengangguk "Maaf ya mas, aku belum siapin baju ganti kamu"
Tiyan tersenyum "Gapapa sayang, aku mandi dulu" Tiyan mengecup kening Putri dengan lembut, lalu segera ke masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri
Putri menghela nafas dengan panjang, entah kenapa badannya tiba tiba merasa tidak enak dan lemas, ditambah dia masih memikirkan fitnah dari Ibu Juminten.
Sudah hampir satu minggu ini, Putri tengah sakit. Suhu badannya meningkat dan lemas, bahkan harus diinfus di rumah, karena Putri tidak mau ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRATAMA
RandomPepatah yang mengatakan "Cinta itu Buta" memang benar adanya. OC [21+ Area]