[64]

5K 334 55
                                    

Siang ini, Putri datang ke perusahan. Dia dihubungi oleh sang mama agar memeriksa kantin, karena memang Mama Yuri yang mengirimkan stok makanan untuk kantin di perusahaan milik Tiyan

Putri melihat kantin tengah ramai, karena dia datang ketika jam istirahat makan siang para pekerja.

"Bu, kalau misalnya ada makanan sisa dan masih layak dimakan, dibagikan saja ya ke para pegawai" Putri berbicara dengan Ibu kantin

"Saya boleh ikut bawa pulang juga kan Bu Putri?"

Putri mengangguk "Boleh, daripada dibuang kan sayang, lebih baik dibawa pulang saja jika masih bisa dimakan dan tidak tersentuh orang lain"

Ibu Kantin mengangguk, lalu segera meneruskan pekerjaannya, yaitu menata beberapa makanan. Sementara Putri hanya melihat sembari mengelus perutnya.

"Selamat siang Ibu Putri"

Putri tersenyum "Siang juga"

Banyak pegawai lama yang menyapa Putri, karena memang mereka sudah mengetahui jika Putri adalah istri dari petingginya

Putri mengambil ponsel, berniat ingin menghubungi sang suami untu memberi kabar jika dirinya berada di kantor

Bruk!

Namun niat itu diurungkan, karena tiba tiba saja ada yang menabraknya hingga ponselnya terjatuh

"Duh, jangan berdiri di sini dong!" Terdengar suara perempuan yang sedang memarahi Putri

"Maaf ya, silahkan dilanjut" Putri mempersilahkan perempuan itu untuk lewat.

Putri berusaha mengambil ponselnya, namun tidak bisa karena terganjal perut.

Dug!

Dan tiba tiba saja Putri terduduk dengan keras akibat ada dorongan dari belakang.

"Dibilang jangan di sini malah ngeyel, rasain tuh"

Putri menyentuh perutnya, dia merasakan sesuatu.

"Putri?!"

Dan tak berselang lama, Dimas yang baru saja datang segera berlari mendekat ke arah Putri yang terduduk sembari menyentuh perutnya.

"Putri gapapa?"

Putri menggelengkan kepala "Gapapa kak"

Dimas membantu Putri untuk berdiri, tak lupa mengambil ponsel milik keponakannya.

Situasi di kantin memang sangat ramai, jadi tidak ada yang menyadari keberadaan Putri.

"Siapa yang dorong kamu? Tadi kakak lihat"

"Nggak tahu kak, kayaknya anak baru di kantor, soalnya pakai seragam hitam putih"

"Perempuan atau laki laki?"

"Perempuan, rok nya di atas lutut gitu kak, bahkan pahanya kelihatan"

Dimas bergeming, mencoba mengingat ciri ciri tersebut

"Kak, Suami Putri ada di kantor nggak?"

"Kayaknya ada, tapi jam dua nanti katanya mau keluar kantor sebentar tinjau proyek sama rapat"

Putri mengangguk

"Mau kakak antar ke suami kamu?" — Dimas

"Kak Dimas makan aja, aku bisa telfon Mas Tiyan kok. Semoga aja nggak sibuk"

"Nggak akan sibuk kalau urusan istri mah"

Putri terkekeh, dia mencari kontak sang suami untuk dihubungi

PRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang