Tiyan dan juga Putri tengah berada di rumah Raka, sesuai janjinya, dia akan menemui sahabat kecilnya itu sebelum kembali ke Bandung.Yang Putri dengar dari Tiyan, sekarang Raka bekerja di sebuah perusahaan properti, jabatannya adalah seorang Admin.
Raka tidak melanjutkan kuliah, karena keterbatasan. Sang Ibu tengah sakit sakitan dan sekarang berhenti bekerja, jadi sekarang dia yang menjadi tulang punggung untuk kedua adiknya yang kembar, yang masih berstatus sebagai siswa di sebuah sekolah menengah.
Untung saja area komplek perumahan ini sistem jual beli, jadi Raka tidak pusing dengan pembayaran kontrakan, karena Ibunya sudah membeli rumah itu.
Putri merasa bersalah karena telah meninggalkan Raka disaat dia mengalami kesulitan seperti ini.
"Kak Tiyan nggak mau kasih kerjaan ke Raka?"
"Memang dia ingin bekerja seperti Leona?"
"Coba nanti tanya deh kak, badannya Raka kan juga gede tuh, cocok buat jadi pengawal"
Tiyan mengangguk "Nanti saya yang berbicara"
Putri tersenyum, lalu segera menekan bel pintu rumah Raka.
Cukup lama mereka berdua menunggu, hingga akhirnya pintu terbuka lebar, dan menampilkan Ibu Mima, ibu dari Raka.
"Putri?!" Ibu Mima terkejut dengan kedatangan Putri.
Putri tersenyum "Iya bunda, ini Putri"
Ibu Mima segera memeluk Putri dengan erat, lalu menciuminya.
"Ya Allah, akhirnya Bunda bisa ketemu Putri lagi"
Putri membalas pelukan Ibu Mima tak kalah erat, dia juga merindukan ibu keduanya ini karena sudah sangat lama tidak bertemu.
Mereka melepaskan pelukan
"Putri sehat kan nak? Kenapa bunda lihatnya kamu kurusan, Putri sakit ya?"
Putri tersenyum "Cuma kecapekan aja Bunda, tapi sekarang udah sembuh kok"
Ibu Mima mengusap kepala Putri, lalu mencium keningnya.
"Bunda, kenalin, ini calon suaminya Putri, namanya Tiyan"
Ibu Mima tersenyum lalu memeluk Tiyan
"Anaknya Bunda pulang pulang bawa calon mantu, ganteng banget lagi" Ibu Mima berucap sembari melepaskan pelukan
"Salam kenal tante"
Ibu Mima mengangguk "Masuk dulu sayang"
Putri dan juga Tiyan segera masuk ke dalam rumah, mereka duduk di ruang tamu.
"Putri sama Tiyan mau minum apa?"
"Nggak usah Bunda, Putri cuma sebentar"
Putri menatap sekelilingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
PRATAMA
RandomPepatah yang mengatakan "Cinta itu Buta" memang benar adanya. OC [21+ Area]