Ya allah, ridhailah setiap langkah hamba dan mudahkanlah setiap urusan hamba
-Layla Yasna Zanitha-
♥♥♥
Terngiang suara sang adzan yang menggema di ujung menara suci.
Perlahan senja mulai hilang dan berganti malam. Menemani hiruk piuk kendaraan yang berlalu-lalang di sepanjang jalan. Adzan maghrib, seakan menghentikan semua aktivitas yang sedang dilakukan setiap jiwa. Termasuk Yasna.Yasna berdekhem. Kepekaan David cukup baik untuk ukuran seorang cowok. Dia mengerti kode yang di isyaratkan Yasna.
"Kenapa?"
David mengurangi kecepatan laju motornya.
"Kak boleh berhenti sebentar?Cari masjid terdekat"
"Iya bisa" David menjawab tenang
Mereka berhenti disebuah masjid yg cukup megah, masjid itu sangat ramai. Beginilah suasana kota Bandung. David meminggirkan motornya di parking area yg tersedia. Yasna bergegas turun, tanpa pamit ia langsung mengambil wudhu karena tak ingin tertinggal shalat berjamaah.
Sepasang iris mata biru menyisir megahnya masjid. David hanya diam menunggu Yasna, dia hanya duduk di jok motornya. Sampai sesekali menatap damainya suasana ketika shalat berjama'ah.
Tiba-tiba suatu ide terlintas di kepalanya. Ia mengeluarkan suatu benda dari dalam tasnya. Benda yang selalu ia bawa kemana mana. Kamera kesayangannya. David selalu ingin mengabadikan moment di setiap detik hidupnya agar tersimpan dalam bingkai kenangan dan menjadi saksi bahwa ia telah menjalani indah dan peliknya kehidupan--tuturnya.
Cekrek
Dia berhasil mengambil gambar masjid megah itu. Tak lama, aktivitas David terhenti karena melihat shalat maghrib telah usai ditunaikan. Terlihat jama'ah pergi keluar dan kembali menjalankan aktifitasnya masing masing.
David berhasil menangkap gambar Yasna, gadis itu sedang sibuk melipat mukenah di dalam masjid itu.
Yasna menoleh ke arah David
David melangkah menuju kedepan pintu masjid, dia jongkok dan--
Cekrek
Dia berhasil memotret wajah Yasna, dan hasilnya candid.
Menyadari hal itu, Yasna bergegas menghampiri David.
"Kak daviiid, nyuri foto orang tanpa izin itu dosa!" Ketus Yasna
"Kakak cuma iseng, sesekali lah" tawanya tanpa dosa.
"Yu,cabut!" Lanjut David memegang pergelangan tangan Yasna. Spontan mata Yasna melirik ke arah genggaman itu. Untung saja pergelangan tangannya terlapisi oleh sweater, sehingga mereka tidak bersentuhan. Menyadari hal itu Yasna langsung melepaskannya.
"Maaf" Ucap David
"Yuk, nanti kemaleman" Ajak David
"Tunggu"
"Apa lagin Yasna?" David yang telah membalikan punggungnya menoleh kembali pada suara yg memanggilnya.
"Kakak ga Shalat?" Tanya Yasna heran
"Kakak nonmuslim" Jawabnya tenang
Apa? Dia nonmuslim?
Ya allah, biarkanlah hati hamba berlabuh pada seseorang yang melimpahkan cintannya kepadamu.
Hamba tak ingin, salah dalam mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takbir Cinta [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual[ Cerita sudah diterbitkan ] #Partlengkap Cinta Dan Sahabat. Kita tidak bisa memilih diantara keduanya. Hal inilah yang dirasakan Yasna si gadis kecil yang selalu merepotkan Azlan. Mereka sudah bersahabat sejak kecil hingga tumbuh dewasa bersama. Na...