9. I Love You Just The Way You Are

1.8K 68 3
                                    


Allah, Maaf aku telah jatuh cinta.

♥♥♥

Hari ini adalah hari pertama diadakan nya porklas. Setelah sepekan sebelumnya siswa disibukkan dengan ujian akhir semester yang cukup mengurus fikiran dan tenaga. Hal ini tentu saja membahagiakan bagi siswa.Siswa begitu antusias berpartisipasi dalam setiap mata lomba yang di pertandingkan. Ada yang menjadi perwakilan namun lebih banyak yang sangat antusias walaupun sekedar menjadi supporter untuk menyaksikan setiap pertandingan yang berlangsung. Porklas adalah salah satu kegiatan yang paling dinanti-nanti oleh siswa.Tapi tidak dengan gadis yang bernama Yasna. Selain ketidaksukaannya terhadap sayur, Olahraga juga termasuk hal yang tak ia sukai. Padahal olahraga sangatlah menyehatkan dan banyak sekali manfaatnya yang dapat dirasakan langsung di kehidupan sehari hari. Bisa dihitung, Gadis itu hanya akan berolahrga sekali dalam sepekan. Itupun saat jadwal olahraga disekolahnya. Pantas saja ia sering kali mendapat ledekan bahwa tubuhnya begitu mungil karena kurang makan sayur dan malas berolahraga. Padahal Ukuran tubuhnya yang minim adalah warisan dari sang mama tercinta. Yasna kini sedang duduk dibangkunya. ia sangat menikmati alunan musik dengan headphone yg melingkupi telinganya. Suara riuh supporter dari luar kelas tidak mengusik sedikitpun konsentrasi gadis itu. Bagaimana akan tertarik, Yasna adalah gadis yang tidak menyukai keramaian sekalipun dirinya mudah bergaul. Ia hanya akan bergabung bersama Sofi dan teman-temannya yang lain saat tim Volley ball putera dan puteri dari XI Bahasa-1 bertanding. Ia sempat kesal karena Akmal, ketua kelasnya. Sempat memerintahkannya untuk masuk tim volley ball puteri.

"Hei yang benar saja? Service pun aku tak sampai"

Jawaban yang dulu dilontarkan oleh Yasna sukses membuat seisi kelas tertawa. Hal seperti ini sudah tak aneh lagi untuknanya. Ini bukan kali pertama, atau kedua. Ia sudah terbiasa tapi ia menerimanya karena ia paham ini hanya lelucon yang bisa dikenang nantinya saat kita sudah tak lagi bersma.

“Yasna" suara teriakan Sofi berhasil membuyarkan lamumannya. Ia menurunkan headphone yang kini melingkar dilehernya.

"Ada apa sih?" Ujar Yasna sedikit kesal.

"Kamu betah banget si ngurung dikelas. Diluar banyak pemandangan indoh loh, buat cuci Mata" Sofia nyengir dengan polosnya. YasnaYasna mengerti dengan apa yang diucapkan sahabatnya itu. Apalagi kalo bukan sederet cowok cowok keren yang menjadi idola yang sering ia ceritakan.

"Ayolah Naa" Sofi menarik lengan Yasna berharap ia mau menerima ajakannya.

"Yaudah deh yuk" Yasna menerima ajakan Sofi lalu berjalan menuju lapangan volly yang tidak jauh dari kelasnya.

"Setelah ini pertandingan antara kelas XII IPA-1 versus XII IPS-1. Kak David Sama kak Galuh, Gak kebayangkan serunya gimana, duh aku bingung mau dukung yang mana" Cerocos Sofi tiada henti.

"Kak David?" Yasna bertanya antusias.

"Denger Kak David aja langsung semangat, dasar" Sofi menggoda sahabatnya itu.

***

Disinilah Yasna. Berada ditengah-tengah riuh supporter. Lapangan sekolah begitu penuh dipadati oleh siswa. Bagaimana tidak, kapten tim volly populer mereka akan segera bertanding. Dari kejauhan, Yasna menyaksikan para pemain berlari ke arah lapangan. Bayangan David tertangkap dimatanya. Jantungnya kembali berdebar abnormal. Ia terlihat gugup dengan raut wajah yang sulit di artikan. Banyak harapan yang ia simpan. Ia sangat yakin bahwa David bisa memenangkan pertandingan ini. Tubuh David yang cukup tinggi mulai terhalang oleh siswa-siswi yang mulai berdatangan, mengingat seorang Yasna yang tubuhnya kurang tinggi. Ia jadi sulit melihatnya. Walaupun terhalang oleh beberapa orang, ia berhasil menemukan celah dan kini ia dapat melihat dengan jelas laki laki yang kini sedang melakukan pemanasan.
Permainan berjalan semakin sengit. Kini point yang diperoleh oleh kedua tim adalah seimbang. Riuh supporter semakin ramai pada saat David berhasil memberikan point dengan  smash maut nya. Mata Yasna tidak lepas dari memperhatikan setiap gerak lelaki itu. Jantungnya bergetar hebat saat David melihat ke arahnya, dan memberikan senyuman yang semakin membuat supporter histeris, terutama kaum hawa. Refleks Yasna berdiri dan berteriak menyemangatinya.

Takbir Cinta [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang