***
Clek!
Pintu terbuka, Naziya yang baru saja sampai langsung masuk ke dalam dengan wajah yang terlihat kelelahan. Acara hari ini batal karena Geri yang mendadak ada acara keluarga. Bukan hanya itu, di jalan tadi mobil Naziya mogok kehabisan bengsin. Terpaksa mereka harus menunggu mobil derek yang entah kenapa sangat lama sekali datangnya. Di tambah Naziya yang harus mengantar dulu Talitha kerumahnya, semakin membuatnya merasa lelah.
Matanya menatap jam yang menempel di dinding ruang tamu apartemen. Bernapas lelah ketika mengingat janji makan malam bersama Abinya.
Niatnya untuk tidur pun harus ia musnahkan. Dengan langkah lunglai Naziya segera mengambil handuk dan keperluan lainnya, setelahnya ia langsung masuk kedalam kamar mandi.
Naziya melihat dirinya dipantulan cermin rias. Dia sangat cantik dengan gamis bercorak bunga-bunga berwarna merah marun di padu dengan jilbab berwarna merah marun juga tapi polos. Meski wajahnya tak di ulas oleh apapun, tetap saja ia terlihat cantik, bahkan terkesan naturan dan elegan.
Kini Naziya sudah siap untuk makan malam bersama sang Abi.
Drtttt...Drtttt....
Nama 'Abi' terpangpang jelas di layar ponsel dan Naziya langsung mengangkat panggilan masuk itu.
"Assalamu'alaikum." sapa Naziya.
"Wa'alaikumussalam, sayang ini Abi udah ada di lobi apartemen kamu. " ujar Adam.
"Ah...iya Ab___em...maksudnya tuan saya akan segera ke sana, kalau gitu saya akhiri dulu teleponnya. Assalamu'alaikum. " ucap Naziya tanpa menghilangkan bahasa formalnya.
"Wa'alaikumussalam" jawab Adam.
Lalu panggilan pun ditutup.'Huh..untung gak keceplosan' ucap Naziya membatin.
'Jika dulu aku hanya rindu dengan sikap menggemaskan nya, kini kata Abi pun sangat ku rindukan dari mu nak' ujar Adam sedih.
Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, Naziya pun segera pergi keluar dari kamar dan masuk ke dalam Lift. Jangan bertanya mengapa apartemennya belum dikunci, itu karena pintu di sini jika sudah ditutup maka akan terkunci dengan otomatis.
Akhirnya Naziya pun sampai di lobi, setelah bertemu dengan Adam tanpa banyak berbicara mereka pun segera berangkat. Di perjalan mereka hanya diam, tak ada sedikit pun niat di hati Naziya untuk berbicara kepada Abinya itu. Sedangkan berbanding balik dengan sang ayah yang ingin sekali mengajak putrinya berbicara, namun dia urungkan ketika melihat wajah putrinya yang terlihat kelelahan dan tidak ingin diganggu.
'Maaf kan Naziya Abi karena sudah keterlaluan, namun Naziya masih bingung harus berbuat apa sekarang' gumam Naziya dalam hati. Matanya diam-diam menatap Abinya lalu memalingkan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU BADBOY (IKBB)✔
RomanceArkan dan Naziya adalah remaja dengan kepribadian berbeda. Arkan yang mempunyai sifat acuh tak acuh dengan sekitar, sedangkan Naziya dia adalah gadis yang sangat ramah. Keduanya di kenal oleh para siswa dan siswi dengan panggilan berbeda. Arkan si c...