Arkan dan Naziya adalah remaja dengan kepribadian berbeda. Arkan yang mempunyai sifat acuh tak acuh dengan sekitar, sedangkan Naziya dia adalah gadis yang sangat ramah. Keduanya di kenal oleh para siswa dan siswi dengan panggilan berbeda. Arkan si c...
Assalamu'alaikum semuanya! Gimana nih kabarnya? Baik ya semuanya, harus selalu sehat pokoknya😁 Puasanya juga lancar-lancar aja kan🙃
Gimana nih, masih betah kah #dirumahaja ? Makin di betahin ya, biar gak tertular corona 😉
Btw aku persembahkan party ini untuk kalian yang masih setiap diam di rumah, setia sama IKBB, dan buat kesabaran kalian dalam menunggu hal-hal yang tidak pasti, seperti IKBB ini😂
Langsung cus aja ya kalau gitu😆
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** Inilah hidup, penuh cobaan dan rintangan di dalamnya. Inilah dunia, penuh kepalsuan jika tidak di barengi dengan iman. Dan ingatlah Allah, maka semua kesulitan mu akan segera berkahir.
***
"Hei! Ziy, kenapa? Ngelamun mulu." Ucap Talitha membuat Naziya menatapnya.
Gadis itu menggeleng sambil bernapas berat. Lagi-lagi dia merasa Arkan kembali bersikap aneh, sama seperti seminggu dulu, di mana laki-laki itu selalu pulang larut malam. Sejak tadi pagi Arkan kembali bersikap aneh, padahal semalam baik-baik saja.
Kini kedua gadis itu sedang istirahat di kantin, bersama Arga dan juga Geri. Tanpa Ali, Rafa dan Arkan. Entahlah kemana perginya ketiga laki-laki tersebut.
"Ngelamun mulu Lo Ziy, lagi ada masalah?" Tebakan Arga memang selalu tepat sasaran.
"Enggak kok." Jawab Naziya berusaha untuk kembali biasa saja.
"Lo mah gak pandai bohong Ziy, wajah lo gak nyambung banget asli." Ujar Geri lalu memakan baso yang sudah di potong nya tadi.
"Pasti Arkan lagi, kan?" Lagi dan lagi, tebakan Arga selalu tepat sasaran. Jika tadi Naziya menyanggah, tapi kali ini dia mengangguk. Seberapa keras dia menyembunyikan semuanya, tetap saja para sahabat nya ini tidak akan pernah percaya.
Jadi lebih baik jujur saja, apalagi kalau sekalinya kita berbicara bohong, pasti ucapan selanjutnya juga akan kembali bohong. Karena itulah dosanya berbohong itu, selalu berlipat-lipat.
"Dia kenapa lagi, Ziy?" Tanya Talitha.
"Aneh." Jawab Naziya singkat.
"Lama-lama tinggal sama dia jadi ketularan virus si Arkan nih Lo, sejak kapan suka jawab singkat gitu. " Ucap Geri menatap Naziya dengan pandangan so takutnya.
