Bab Sebelas~Basket

57.2K 3.4K 97
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Naziya'pov

Pritttt...

Suara peluit pak Banu terdengar menggelegar memenuhi lapangan basket. Sekarang memang sedang diadakan pertandingan basket antar kelas, dan ini bagian dari jadwal olahraga. Yang sedang tanding sekarang di lapang adalah bagian siswa laki-laki yang tak lain dari kelas 12 Ipa 1 kelas aku sendiri dan dari kelas gedung sebelah, kelas 12 Ipa 2 yang tak lain adalah kelas Arkan kebo. Suami siapa lagi kalau bukan Naziya Assyfa Fradina. Yaitu aku sendiri.

Sebenarnya aku masih merasa bersalah dengan kejadian tadi pagi. Membangunkan Arkan dengan suara membahana juga kemoceng. Aku memang salah, tapi gak terlalu salah juga lah ya. Dia kan kebo. Aku membangunkannya pun karena dia belum shalat. Banyak kok ibu-ibu di luar sana yang suka cabok pipi anaknya kalau sulit disuruh shalat. Termasuk aku, lakuin itu karena nyuruh Arkan shalat. Jadi gak terlalu salah lah ya.

Tapi sebagai istri yang baik, pinter, cantik juga sholeh. Aaminn. Aku tetap akan meminta maaf kok. Tenang saja, kalian jangan berpikir negatif dulu tentang aku ya. Pasti aku minta maaf kok. Dosa ku udah banyak dan numpuk, mana mungkin aku nyicil dosa lagi. Kalau Ummi ku dulu bilang gini. 'Dosa itu jika di ibaratkan seperti sampah yang kamu buang ke sungai. Walaupun cuman satu botol dalam seharinya dan di biarkan, pasti akan menumpuk juga. Sama kaya dosa, walau kecil tapi jika di biarkan pasti jadi besar juga. Malah bisa jadi sebagai penghambat jalan kita untuk masuk surga.'

Walau pun remang-remang tapi aku masih ingat. Salah satu nasihat Ummi yang selalu aku ingat. Tak pernah aku lupakan. Maka dari itu aku selalu berusaha untuk menghindari kebiasaan dosa kecil. Nanti tekad ku sudah bulat. Aku akan meminta maaf kepada Arkan. Semoga aku tidak lupa.

"Ziy" Panggil Talitha yang duduk di sebelah ku.

"Apa? "Sahut ku menatapnya.

"kamu kenapa sih dari tadi aneh banget?" Tanya Talitha sambil menatap ku curiga. Sahabat ku ini memang sudah tau tentang ku luar dalam. Tidak ada yang bisa ku sembunyikan satu pun masalah darinya. Apalagi ketika mata tajam miliknya menatap ku penuh selidik.

Pussss...

Bagai angin yang menyapu debu di atas lantai. Dia akan tau semuanya. Tentu karena aku tidak kuat dengan tatapannya itu, maka aku akan menceritakan semuanya. Sangat detail.

Menurut kalian jika tidak sahabat harus mengetahui semua tentang kita apalagi jika itu privasi. Memang sih zaman sekarang itu banyak penipu, tapi tidak berlaku untuk Talitha. Perannya sangat besar. Selain menjadi sahabat ku, dia juga adalah sosok yang ku anggap sebagai Kaka ku. Aku sangat menyayanginya. Sudah bertahun-tahun aku hidup bersama Talitha walau sempat berpisah, namun aku sudah tau semua tentangnya. Sangat detail, seperti dia yang takut dengan kucing. Juga yang paling penting dia tidak suka di bohongi. Kalian tau bagaimana galaknya Talitha waktu masalah dulu. Ups... Sudah-sudah kalian pasti tau, aku tak ingin mengingatnya lagi. Apalagi wajah garang Talitha yang....

IMAMKU BADBOY (IKBB)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang