Apakah ini Akhir

37.8K 1.8K 154
                                    

Assalamu'alaikum
Hallo gimana nih kabarnya?

Aku update lagi, khusus buat kalian yang masih setia terus sama cerita ini, semoga suka ya🤗

Aku update lagi, khusus buat kalian yang masih setia terus sama cerita ini, semoga suka ya🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Arkan sampai di ruangan Naziya, dan langsung meletakan Raka di atas sopa dengan pelan. Tidak lupa juga dia menyelimuti bocah itu dengan jaketnya. Raka memang tertidur di atas pundaknya, mungkin anak kecil itu merasa nyaman dengan usapan Arkan di rambutnya. Bahkan tidak segan laki-laki itu juga mengeluarkan kata-kata hangat yang bisa membuat Raka tenang. Karena lelah juga perut yang sudah terisi penuh, akhirnya anak itu ketiduran.

Berbeda dengan Arkan, dia memilih untuk duduk kembali di kursi samping ranjang Naziya. Jujur saja sebenarnya dia sedang di landa kebingungan, atas semua perkataan laki-laki yang tadi menemuinya. Tentu saja Arkan tau maksud dan alasan darinya, hanya saja dia tidak habis pikir dengan cara laki-laki tersebut yang bisa di bilang sedikit ekstrim itu. Apalagi untuk keselamatan jiwanya, ya ini memang sedikit lebay tapi siapa yang tidak stres di tekan dengan kata-kata pedas seperti itu.

Arkan bernapas pelan sambil mengambil sebelah tangan Naziya yang tidak di infus dan mengusapnya lembut. Dia memang terlihat baik-baik saja, dengan keadaan Naziya seperti sekarang dia masih bersyukur walaupun sudah lama gadisnya belum sadar. Namun perasaan rindu selalu dia rasakan, hanya saja Arkan lebih suka memendamnya dan memilih mencurahkan nya pada Allah saja. Dia percaya bahwa hanya Tuhan lah yang sekarang menjadi pelantara interaksinya dengan Naziya, agar gadis itu bisa mendengarkan juga merasakannya. Setidaknya rindunya sedikit terobati walaupun hanya dengan membayangkannya saja.

Merasa bosan dengan keadaan hening, Arkan memilih untuk mengaji saja. Dia mengambil al-qur'an milik Naziya yang di simpannya di laci meja kecil samping ranjang, lalu membuka surat Ar-Rahman. Perlahan lantunan ayat keluar dengan nada yang biasa Arkan pakai ketika sedang mengaji bersama Naziya.

Ruangan yang tadinya hening sekarang di isi penuh dengan suara Arkan. Meski ketika membacanya masih ada yang belum lancar, tapi efek dari suaranya itu tetap memberi ketenangan juga keamanan. Raka yang sedang tidur saja semakin lelap mendengarnya.

Waktu demi waktu terlewat begitu saja, tapi Arkan masih setia dengan bacaan Al-Qur'an nya. Setidaknya hatinya menjadi lebih tenang ketika membaca kalam Allah yang penuh dengan kebenaran di sana. Tenangnya bukan main kalau kita membaca dan meresapi nya dengan benar-benar. Sekarang Arkan sedang merasakan ketenangan besar itu.

Membaca Al-qur'an memang menjadi salah satu obat penenang hati dan jiwa seseorang. Hanya saja masih banyak orang yang tidak mengetahuinya. Ketika kita sedang membacanya cobalah untuk meresapi setiap kata juga kalimat yang ada di sana, bayangkan juga jika Allah sendiri yang berbicara itu pada diri kita secara langsung. Karena sesungguhnya Al-qur'an itu adalah kalam Allah, yang menjadi kunci kehidupan kita. Banyak sekali ilmu yang berada di sana, kita saja yang tidak mengetahuinya, bahkan ilmu di sana lebih luas dari yang kita kira. Jadi pelajarilah Al-qur'an dengan benar-benar, kalian pasti akan merasakan sesuatu yang tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya.

IMAMKU BADBOY (IKBB)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang