Assalamu'alaikum semuanya😗
Gimana nih kabarnya?
Selalu sehat ya All:)***
***
~Karena kamu detak, dan aku jantungnya.~Tu jo Mila
***
Hari sudah semakin sore, namun Naziya masih diam duduk di kursi panjang yang tersedia di kolidor sekolah. Lebih tepatnya kolidor ruang guru. Sejak Arkan di panggil tadi ke kantor, Laki-laki itu belum juga kembali. Hanya pesan singkat yang akhirnya membuat Naziya memilih untuk menunggunya.
Bear Ganteng;
Assalamu'alaikum Ziy. Lo pulang duluan aja oke, nanti gue nyusul pake gojek. Lo pake mobil gue aja. Kuncinya ada di tas dikelas gue, sekalian bawa tas gue pulang aja. Jangan nungguin kayanya bakalan lama ini urusannya. Gak usah dibales pesannya, langsung turutin pesan gue aja oke. Wassalam...
Dia memang tak menuruti pesan Arkan tadi. Bukan ingin menjadi istri pembantah, tetapi Naziya tetap tidak tenang jika masalah ini belum di selesaikan. Entah apalagi yang membuat ke-2 sekolah ini tawuran lagi. Padahal sudah hampir 6 bulan lebih mereka damai-damai saja. Mungkin memang sedikit serius jika sampai memilih jalan adu tonjok dari pada dengan kepala dingin. Bagaimana pun juga itu sudah menjadi kodratnya laki-laki, lebih suka langsung baku hantam dari pada banyak ngomong kaya perempuan. Benar gak sih.
Sebenarnya tadi ada para sahabat yang ikut menunggu bersamanya. Tapi mereka memiliki kesibukan masing-masing, jadinya Naziya menyuruh mereka untuk pulang saja. Dia tak ingin merepotkan, lagian di sekolah juga masih banyak guru-guru jadi untuk apa takut. Apalagi Talitha dia harus bekerja di cafe, Naziya tak mau gajih Talitha di potong hanya karena menemaninya. Walau pun bos mereka tak sejahat itu, namun tetap saja dia merasa tidak enak. Awalnya mereka pun menolak, namun Naziya meyakinkan jika ia akan baik-baik saja di sini. Dengan raut wajah sangat terpaksa akhirnya para sahabatnya pun memilih menuruti kemauannya. Mereka pergi secara bersamaan. Tetapi sebelum itu Rafa memberikan tas Arkan yang dia bawa sekalian, agar Naziya tidak perlu cape pergi ke gedung sebelah hanya untuk mengambil tas Arkan yang terlihat kosong. Lebih tepatnya hanya berisi 1 buku, 1 pulpen, juga kunci mobil. Tak ada lagi barang selain itu.
Kembali melihat jam yang melilit di tangan kirinya. Sudah jam setengah 5 sore, dan Naziya belum shalat ashar. Dia menatap pintu ruang guru, dan berpikir. Ia ingin melaksanakan dulu kewajibannya, tapi dia juga takut jika Arkan keluar ketika dia berada di mushola. Akhirnya Naziya memilih untuk melaksanakan shalatnya terlebih dahulu. Dia akan mengirim pesan untuk Arkan. Walaupun ponsel laki-laki itu tak aktif sejak tadi, tapi setidaknya dia sudah memberitahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU BADBOY (IKBB)✔
RomanceArkan dan Naziya adalah remaja dengan kepribadian berbeda. Arkan yang mempunyai sifat acuh tak acuh dengan sekitar, sedangkan Naziya dia adalah gadis yang sangat ramah. Keduanya di kenal oleh para siswa dan siswi dengan panggilan berbeda. Arkan si c...