Bab Satu~Pertemuan

123K 4.9K 155
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

     Matahari terbit menggantikan bulan yang telah melaksanakan tugasnya untuk menyinari bumi. Allah menciptakan matahari sebagai sumber kehidupan. Sinarnya menyebar untuk memberi kehangatan bagi orang-orang di pagi hari.

     Namun banyak juga diantara mereka yang selalu mengeluh dengan sinar matahari itu panas dan membuat keringat bercucuran, sehingga membuat mereka tak nyaman dengan pakaian yang mereka kenakan. Semua itu ada alasannya, para ahli merekomendasikan sinar matahari yang bagus dan mengandung vitamin D ada pada saat jam 10 pagi sampai jam 3 sore. Namun tetap saja kita harus bisa menyikapinya dengan bijak dalam kurun waktu yang tepat, misalnya dari 20 sampai 30 menit di pagi dan sore hari. Karena bagimanapun juga sinar matahari siang mengandung banyak UVA yang berperan penting dalam meningkatkan risiko Melanoma dari pada UVB. Meski baik untuk tubuh, tetap saja kita harus bisa mengontrol tubuh kita ketika terpapar sinar matahari.

     Waktu sudah menunjukan pukul enam pagi. Namun sepertinya seseorang yang sedang tertidur di sebuah kamar yang berada di apartemen berlantai 30 itu, enggan untuk membuka matanya. Bisa dilihat dari wajahnya jika ia memang sangat kelelahan. Mukena bekas shalat subuh pun masih gadis itu kenakan, wajar saja semalam dia bergadang sampai larut malam untuk mengerjakan tugas sekolahnya. Belum lagi tubuhnya yang lelah sehabis kerja menjadi pelanyan di salah satu cafe, karena itulah dia begitu kelelahan.

     Tetapi itu tak berlangsung lama, kedua kelopak matanya perlahan-lahan terbuka. Dengan geraka pelan ia bangun dan duduk, tentu saja ia berdo'a terlebih dahulu. Badannya ia putar kekiri dan kekanan untuk melemaskan agar ototnya tidak kaku. Gadis itu langsung membuka mukena dan melipatnya lalu menyimpannya ditempatnya semula. Setelah membawa handuk dan pakaian seragam, ia langsung masuk ke dalam kamar mandi.

***

NAZIYA'POV

Brak!

     Bukan, itu bukan suara tabrakan. Melainkan suara pintu mobil yang ku tutup dengan keras. Panik ya mungkin karena itu. Bagaimana aku tak panik ketika melihat jam 5 menit lagi bel berbunyi. Tak sempat untuk memarkirkan mobil di parkiran sekolah yang begitu luasnya lebih dari lapangan bola itu, akhirnya aku memilih untuk memarkirkan di halaman warung Bi Ina yang berada tepat di sebrang jalan sekolah ku.

"Bi Ina Ziya nitip mobil ya, maaf gak sempat salam. Assalamu'alaikum. "

"Iya nak Ziy Wa'alaikumussalam. "

     Setelah pamit dan mendengar jawaban Bi Ina sambil berlari untuk menyebrang jalan, aku pun dengan segera masuk ke dalam gerbang yang sebentar lagi hampir tertutup rapat. Aku tersenyum melewati Pak Sandi satpam sekolah sambil berlari. Aku tak sempat menyapa karena terburu-buru jadinya aku hanya bisa tersenyum. Bisa ku dengar pak Sandi terkejut dengan kedatangan ku yang tiba-tiba.

IMAMKU BADBOY (IKBB)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang