Arkan dan Naziya adalah remaja dengan kepribadian berbeda. Arkan yang mempunyai sifat acuh tak acuh dengan sekitar, sedangkan Naziya dia adalah gadis yang sangat ramah. Keduanya di kenal oleh para siswa dan siswi dengan panggilan berbeda. Arkan si c...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Arkan dan Naziya baru saja sampai di rumah. Ya setelah turun dari rooftop tadi, keduanya sepakat untuk shalat magrib sekalian isya dulu. Lalu makan malam di restoran agar pulang langsung bisa tidur.
Ke-2 nya sama-sama kelelahan. Apalagi Arkan yang memang tenaganya sudah hampir habis setelah tawuran tadi. Laki-laki itu segera masuk ke dalam kamar, lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi tengkurap. Matanya perlahan mulai menutup. Namun itu tak bertahan lama, karena suara Naziya langsung membangunkan Arkan kembali pada kenyataan.
Naziya berdecak kesal. Kebiasaan Arkan ini memang tak pernah hilang. Dari awal mereka menikah, Arkan selalu begini. Jika ditanya alasannya pasti banyak. Padahal apa susahnya untuk mengganti baju. Itu juga demi kebaikan Arkan, Laki-laki itu bisa lebih nyaman ketika tidur.
5 menit kemudian posisi Arkan masih saja sama. Naziya menghebuskan napasnya kesal. Melangkah mendekati Arkan, ke-2 tangan gadis itu dengan telaten melepas kaos kaki yang menempel pada kaki Arkan. Ini bukan pertama kalinya, bahkan ia sudah sering melakukannya. Setelah selesai, Naziya menggulung kaos kaki milik Arkan lalu meletakkan nya di keranjang baju kotor. Ya sepertinya memang harus diganti, apalagi seingat Naziya kaos kaki yang dipakai Arkan sudah 2 hari belum diganti.
Mata laki-laki itu mulai terbuka. Walaupun lambat, karena berat oleh kantuk, Arkan berusaha untuk sadar. Tak ingin membuat Naziya kelelahan membangunkannya, Arkan pun segera beranjak dari posisinya. Laki-laki itu duduk lalu memandang Naziya.
"Oke" Balasnya singkat.
Naziya tersenyum, dengan segera gadis itu mengambil pakaian tidur Arkan dari lemari. Lalu memberikannya pada Arkan. "Nih bajunya."
"Thank." Jawab Arkan. Dengan segera laki-laki itu masuk ke dalam kamar mandi. Tentu saja untuk melaksanakan apa yang disuruh Naziya tadi. Jika tidak Arkan lakukan gadis itu pasti akan cerewet, jadinya Arkan mengambil jalan aman saja dengan menurutinya.
10 menit kemudian Arkan pun telah keluar dari kamar mandi dan langsung menundukkan dirinya di atas kasur kembali. Melihat itu, Naziya pun segera masuk k edalam kamar mandi. Tentu saja untuk melakukan seperti apa yang tadi Arkan lakukan.
