Bab Sepuluh~Kebo

56.1K 3.3K 75
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Allahhuakbar.....allahhuakbar...

Naziya membuka matanya tepat ketika adzan subuh di kumandangkan. Setelah berdo'a Naziya langsung meminum segelas air putih di atas nakas samping tempat tidurnya. Sedikit info tentang manfaat minum air putih setelah bangun tidur. Saat kita tidur, tubuh masih bekerja dan mengeluarkan racun dari tubuh kita, dengan minum air putih setelah bangun tidur maka membantu membersihkan racun ini. Kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi dan kulit serta rambut menjadi kering. Minum air di pagi hari bisa membantu meningkatkan aliran darah di kulit. Masih banyak khasiatnya. Kalian bisa mencari tau lebih banyaknya lagi sendiri.

Selesai menghabiskan segelas air putih, Naziya langsung pergi ke kamar mandi untuk berwudhu. Mengabaikan air yang dingin untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, yaitu shalat subuh.

Setelah melaksanakan shalat subuh, Naziya langsung membangunkan suaminya. Siapa lagi jika bukan Arkan. Memang setelah pernikahan kemarin Naziya langsung di bawa oleh Arkan kerumahnya. Walau awalnya Naziya menolak dengan berbagai alasan. Tetap saja dia kalah dengan kewajiban. Seorang istri yang baik itu harus mematuhi perintah suaminya. Selama hal itu bukan sesuatu yang buruk.

"Ar..."

"Arkan bangun, kamu gak solat apa?"

"Arkan bangun masa iya kamu halangan sih..."

Naziya mencabik kesal melihat Arkan yang hanya tidur mengabaikannya. Dia sudah menduganya pasti Arkan akan susah di bangun kan. Apalagi subuh-subuh seperti ini.

"Apa aku harus menggoyangkan bahunya saja ya." Pikir Naziya.

Namun sebelum tangannya benar-benar menyentuh Arkan. Naziya kembali menariknya, dia bingung juga sedikit malu. Sebelumnya belum pernah Naziya memegang seorang laki-laki yang bukan muhrimnya. Walau pun Arkan memang sudah menjadi suaminya, Naziya tetap canggung. Walau pun tadi malam Naziya sempat menyentuh Arkan tepat di perut laki-laki itu, tapi itu hanya untuk membantu Arkan. Naziya mengerutkan ke-2 alisnya berpikir mencari ide. Ketika matanya menangkap kemoceng di atas meja ujung kamar.

"Atau mungkin pake kemoceng ajalah ya..." Naziya berpikir lagi. Tapi pake kemoceng itu sedikit tidak sopan, atau memang tidak sopan. Naziya tak ingin mendapat dosa baru karena bersikap tak sopan pada suaminya. Hanya membayangkan neraka saja sudah membuat Naziya bergidik ngeri. Dosa sudah banyak jangan sampai dia mendapat dosa baru lagi.

Otak cantik Naziya kembali berputar mencari ide. Menurutnya ini sangat rumit dibandingkan dengan soal fisika yang selalu diberikan Bu Run tiap pertemuannya. Berpikir dan terus berpikir....

IMAMKU BADBOY (IKBB)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang