Lisa melirik pada Jungkook yang saat ini sedang fokus pada stir kemudinya sejak pulang dari kantor dua puluh menit yang lalu. Tak biasanya suaminya itu lebih banyak diam seperti ini. Biasanya Jungkook akan melemparkan candaan-candaan ringan pada Lisa.
Maka saat berada dikeheningan seperti ini, Lisa merasa ada sesuatu yang kurang. Atau mungkin seperti kehilangan sosok Jungkook yang ceria.
Lisa berdehem pelan, memecah kesunyian dipukul delapan malam itu.
"Apa ada yang salah, Jung?"
Jungkook menoleh sejenak pada Lisa dan mengulas senyum tipisnya. "Tidak, sayang."
Kini Lisa sudah terbiasa dengan panggilan sayang, baby, atau sejenisnya. Ia sudah tidak protes lagi dan membiarkan Jungkook menyematkan panggilan apapun untuknya.
Lisa mendengus pelan. Ia merasa tak nyaman jika Jungkook terus berdiam diri begini. Biasanya Jungkook tak pernah membuatnya berhenti berteriak atau memaki-maki.
Seharusnya Lisa senang, bukan? Setidaknya urat lehernya tak jadi putus karena terus menerus meluapkan emosinya pada Jungkook.
Tapi kini rasanya malah berbeda sekali.
"Apa kau masih mencintai Sohyun?" tanya Lisa, tiba-tiba.
Jungkook meremas stir kemudinya, tetapi tetap menginjak pedal gasnya dengan stabil. "Apa.. Chanyeol hyung sudah menceritakan semuanya?" tanyanya, ragu.
"Ne.."
Jungkook menggigit pipi bagian dalamnya. Ia terdiam selama beberapa saat sampai tak lama kemudian mobil yang mereka tumpangi terparkir sempurna di basement apartemen Jungkook.
Suasana kembali hening, dan Lisa masih menunggu Jungkook untuk membuka mulutnya kembali.
Benar saja.
Beberapa detik setelahnya, Jungkook menoleh pada Lisa yang juga tengah menatap padanya.
"Mungkin rasaku masih sedikit tertinggal pada Sohyun." ucap Jungkook. Ia tersenyum. "Tapi kau istriku. Dan aku yang memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku. Aku mencintaimu. Aku akan tetap mempertahankanmu."
Lisa tersenyum. Hatinya tersentuh, serasa dialiri oleh sesuatu yang membuatnya menghangat. Mengetahui pria mesum ini yang berusaha untuk mencintai dirinya sedemikian dalamnya, membuatnya cukup bahagia.
Tapi, apa yang dapat Lisa berikan sebagai balasan atas usaha yang dilakukan Jungkook?
°°
Jungkook menatap pantulan dirinya dihadapan sebuah cermin yang terpasang diatas wastafel di dalam kamar mandinya. Ia menumpu kedua tangannya ditepi wastafel itu. Tubuh bagian atasnya sudah polos, menyisakan celana panjang yang masih terpasang dipinggangnya.
Tak ada ekspresi yang tergambar jelas diwajah tampannya. Hanya tatapan kosong, dengan pikiran yang menerawang kebanyak hal.
Tentang Sohyun salah satunya.
Tak dapat dipungkiri, gadis manis itu membuat hatinya sedikit goyah pada Lisa. Tapi ia ingat akan janji suci yang ia ucapkan pada Tuhan, bahwa ia akan menjaga Lisa dan mencintainya sampai ajal menjemput.
Ia menguatkan hatinya. Tekadnya untuk melupakan Sohyun sudah ia bulatkan sejak gadis itu memilih untuk bersama Seung Ho dibanding dirinya.
Dan hanya karena hubungan mereka sudah berakhir, bukan berarti ia masih mempunyai peluang untuk memperjuangkan Sohyun, bukan?
Karena Lisa.
Ya.
Karena Lalisa Jeon adalah istrinya, dan ia takkan menyakiti wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
weird couple | lizkook✔
Fanfiction[M] Di usianya yang masih terbilang muda yaitu 27 tahun, Lalisa Kwon harus rela menerima perjodohan kuno yang dilakukan oleh kedua orang tuanya; Kwon Jiyong dan Lee Chaerin. Mungkin saja sang Dewi Fortuna sedang tak berpihak pada penata rias handal...