Saat ini Kuki sedang berada dikediaman Taeyeon dan Baekhyun--bermain dengan Mingyu. Katanya, robot berwarna hitam itu mati suri setelah peperangan waktu itu. Menyeramkan juga sebenarnya. Tapi Mingyu adalah robotnya yang paling jagoan. Jadi Mingyu bisa hidup kapan saja. Begitu pikirnya.
"Kuki-ya.. Buka mulutmu sayang.. Aaaa~" ujar Taeyeon yang bersiap dengan sendok berisi nasi dan campuran wortel serta brokoli ditangannya.
Kuki membuka mulutnya, membiarkan makanan lezat itu masuk ke dalam sana.
"Besok Kuki berangkat sekolahnya dari sini saja, ya. Nanti grandpa yang akan mengantar Kuki." kata Taeyeon.
Kuki mengangguk-anggukan kepalanya dengan mulut yang mengembung penuh dengan makanan.
"Bagaimana dengan teman-teman disekolah Kuki?" tanya Baekhyun yang baru saja datang dan ikut bergabung, duduk diatas karpet berbulu itu. "Apa mereka menyenangkan?"
Kuki mengangguk lagi. Ia menelan makanannya dan meraih gelas plastik berwarna biru berisi air mineral, kemudian meminum isinya dua teguk. "Mereka sangat menyenangkan. Kuki punya dua sahabat, namanya June dan Yugi. Kuki juga punya satu pacar, namanya noona cantik." jelas Kuki.
Taeyeon dan Baekhyun saling pandang dengan kening yang mengerut, setengah tak percaya.
"Pacar? Memang apa artinya pacar?" tanyan Baekhyun, memastikan. Ia takut kalau cucunya ini salah pergaulan.
"Ya, pacar." jawab Kuki.
Taeyeon menghela napas. Ia berjanji akan menjitak kepala Jungkook jika anaknya itu terbukti meracuni otak cucu kesayangannya. "Maksud grandpa, kenapa Kuki bisa menyebut noona itu sebagai pacar?"
"Karena Kuki dan noona cantik bermain dan makan permen bersama." jawab Kuki polos.
Taeyeon mencoba tersenyum. Pokoknya habis ini ia harus menelpon Jungkook dan memarahi anaknya itu karena sudah mengajarkan Kuki yang tidak-tidak. "Itu namanya berteman, bukan berpacaran, sayang.." ucapnya, menjelaskan.
"Tapi June bilang, Kuki dan noona cantik berpacaran."
Bersyukurlah Tuhan menyelamatkan kepala dan telinga Jungkook dari pukulan dan cecaran Taeyeon karena ia terbukti tak bersalah.
"Mungkin June salah bicara." ujar Baekhyun. "Anak seusia Kuki tak ada yang berpacaran, yang ada hanya berteman."
Kuki mengerjapkan matanya lucu. "Oh~ begitu, ya."
Baekhyun tersenyum. Kuki ini sebenarnya sangat polos dan mudah dipengaruhi. Mungkin saja dunia kanak-kanaknya sangat luar biasa sampai Kuki dan teman-temannya mengetahui istilah-istilah yang orang dewasa bicarakan. Ia harus berbicara pada Jungkook dan Lisa agar lebih mengawasi Kuki. Bukan berarti ia melarang Kuki untuk berteman dengan para sahabatnya. Hanya saja, mereka terlalu unik dan masih perlu diarahkan oleh orang dewasa disekitarnya.
°°
Dua hari kemudian..
Malam ini Kuki tidak bisa tidur. Ia hanya berguling kesana-kemari, menyibak selimutnya, menutupnya lagi, menendang gulingnya, memeluknya lagi, dan berbagai posisi lainnya.
Ia teringat pada kejadian sewaktu disekolah tadi dimana ibu Yugyeom datang dan menyapa mereka, juga memperkenalkan seseorang. Entah mengapa, karena hal seperti itu sampai membuat pria kecil tersebut tidak bisa tidur.
Lantas Kuki mendudukkan dirinya. Ia mengucek matanya dengan kedua tangan kecilnya, kemudian meraih boneka kelinci berwarna merah muda kesayangannya. Tanpa berniat untuk menyalakan lampu utama kamarnya, Kuki berjalan keluar kamar dengan memeluk boneka kelinci itu.
Malam ini ia ingin tidur bersama mommy dan daddy-nya saja. Jadi kaki pendeknya melangkah menuju kamar orang tuanya.
Ia membuka pintu berwarna coklat itu dan melongokkan kepalanya ke dalam.
Tak ada orang. Kemana mommy dan daddy?
Samar-samar, ia mendengar suara televisi menyala. Sudah bisa dipastikan kalau kedua orang tuanya sedang berada diruang televisi saat ini.
Tanpa banyak bicara, ia segera menuruni satu persatu anak tangga secara perlahan. Dapat dilihatnya kedua orang tuanya sedang duduk berdampingan, saling bersandar satu sama lain.
Lisa yang mendengar suara langkah dari arah belakangnya, segera menoleh. "Kuki? Kau terbangun? Apa kau bermimpi buruk, sayang?"
Lisa segera menghampiri Kuki dan menggendong tubuhnya.
Sementara Kuki menggeleng pelan, kemudian memeluk tubuh Lisa. "Aku tidak bisa tidur, mom."
Lisa membawa Kuki, dan mendudukkannya ditengah-tengah ia dan Jungkook.
"Kenapa?" tanya Jungkook. Ia membelai kepala Kuki. "Apa Kuki sedang sedih?" tanyanya karena Kuki terlihat tidak bersemangat.
"Ada apa, sayang? Coba ceritakan pada mommy dan daddy." ujar Lisa.
Kuki terdiam sejenak, sebelum menatap kedua orangtuanya secara bergantian. "Kuki ingin adik bayi."
Lisa dan Jungkook saling melirik.
Ternyata yang diperkenalkan ibu Yugyeom pada mereka adalah adik kecilnya yang baru berusia dua bulan.
Dan Kuki juga ingin memiliki adik yang lucu seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
weird couple | lizkook✔
Fanfiction[M] Di usianya yang masih terbilang muda yaitu 27 tahun, Lalisa Kwon harus rela menerima perjodohan kuno yang dilakukan oleh kedua orang tuanya; Kwon Jiyong dan Lee Chaerin. Mungkin saja sang Dewi Fortuna sedang tak berpihak pada penata rias handal...